Berita Kampus

Rayakan 59 Tahun Unmul, Jarvo Mulawarman Berikan Hadiah Tuntutan Kinerja Buruk Rektor

Jarvo Mulawarman sambangi rektor beserta jajarannya untuk melakukan aksi.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Syalma

SKETSA - Memasuki usia ke-59, Unmul mendapatkan berbagai ucapan selamat. Nampak berbeda, Aliansi Jaringan Adovaksi (Jarvo) Mulawarman sambangi rektor beserta jajarannya ketika melaksanakan Rapat Terbuka Senat Dies Natalis Unmul, Senin (27/9).

Massa yang terdiri atas perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas tersebut, menyiapkan hadiah berupa enam tuntutan. Di antaranya terkait optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana, apresiasi mahasiswa yang berprestasi secara maksimal, transparansi kenaikan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) jalur Mandiri 2021 dan anggaran universitas, menjamin keselamatan mahasiswa selama pembelajaran tatap muka (PTM) serta mendesak jajaran rektorat untuk memaksimalkan kinerjanya.

Penanggung Jawab Aksi yang mengusung tagar #RektorBerkhianatMulawarmanMenguggat yakni Andi Indra mendesak Unmul untuk segera menuntaskan pekerjaan mereka akibat tidak kunjung rampung hingga menahun.

Terik matahari tak membuat massa aksi gentar. Para mahasiswa tetap berdialog di depan bangunan Laboratory Integrated yang merupakan satu dari gedung yang berasal dari bantuan Islamic Development Bank (ISDB).

"Jalan berlubang, gedung mangkrak, aliran air di Student Center (SC) tidak lancar sudah lama terjadi," papar Andi dalam orasinya.

Usai menggelar rapat, Masjaya akhirnya turun untuk menyapa massa. Ia berjanji akan menepati tuntutan mahasiswa, salah satunya terkait apresiasi mahasiswa berprestasi.

"Ada enggak mahasiswa berprestasi di sini? Apa prestasimu? Yang mana mahasiswa yang tidak berprestasi? Catat aja, nanti kita kasih apresiasi," tegas Masjaya.

Masjaya menambahkan, ia akan menjamin mahasiswa yang menoreh prestasi dan akan dibebaskan biaya perkuliahan. "Saya jamin, saya bebaskan selama satu semester," sambungnya.

Terkait kinerja jajaran birokrat kampus, Masjaya mengaku tidak ambil pusing apabila mahasiswa mempercayai atau tidak kinerja mereka. Namun, pihaknya sangat terbuka dengan kritik mahasiswa dan civitas academica.

Polemik percepatan vaksinasi mahasiswa turut dijawab oleh Masjaya. Pihaknya telah mengupayakan pemberian 38.000 dosis vaksin kepada seluruh mahasiswa. Namun, hingga saat ini masih menunggu ketersediaan oleh Kementerian Kesehatan.

Dugaan Permainan Anggaran

Massa aksi turut menyerukan transparansi anggaran kampus. Melalui enam tuntutan tersebut, salah satu peserta aksi, Dandi Wijaya yang berasal dari BEM Fakultas Hukum (FH) mengungkapkan bahwa kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Unmul dianggap cacat.

"Tidak hanya memberi aspirasi, tapi juga memberikan komitmen. Sudah melayangkan surat ke (bidang) keuangan rektorat dari 3 September (untuk) meminta transparansi kenaikan UKT di masa pandemi. Rektor mengeluarkan keringanan UKT, tapi juga melakukan kenaikan UKT. Cacat secara formil. Harus dicabut," lurus Dandi.

Secara tanggap, Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan Abdunnur mengatakan bahwa dirinya telah merencanakan dengar pendapat secara hati ke hati kepada mahasiswa. Kegiatan itu dicanangkan akan digelar pada hari ini, Selasa (28/9).

"Jangan cuma bahas secara kualitatif saja. BKT kita tetapkan data sejak 2013. Delapan tahun enggak ada yang berubah dari anggaran tersebut," ujarnya saat menemui massa.

Pada 2018 lalu, Unmul memulai kerja sama dengan ISDB untuk memperbaiki sarana dan fasilitas kampus serta mengusung konsep Center of Excellence for Tropical Studies. Dengan begitu, kampus diharapkan dapat menerapkan kebijakan yang terimplementasi dengan nyata oleh seluruh civitas academica. (syl/bey/fzn)



Kolom Komentar

Share this article