Berita Kampus

Program Studi Arsitektur Unmul Luluskan Tiga Mahasiswa dari Angkatan Pertamanya

Prodi anyar Arsitektur berhasil luluskan tiga mahasiswanya tahun ini

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA - Program Studi Arsitektur Unmul telah mencapai tonggak sejarahnya. Setelah pertama kali membuka pintu bagi mahasiswa baru pada tahun akademik 2020/2021, akhirnya tahun ini prodi tersebut meluluskan mahasiswa angkatan pertamanya.

Muhammad Daffa Arya Yudhistira, Nurhidayah, serta Hani Frisca menjadi pembuka gerbang mahasiswa lain untuk menjadi lulusan prodi anyar tersebut.

Rasa syukur tak lagi dibendung oleh Daffa setelah melewati segala tantangan selama ia berkuliah hingga berada di titik sekarang.

“Senang dan bersyukur karena semua kerja keras saya selama ini bisa tuntas dengan semua lika-liku yang sudah dilewati,” kata Daffa kepada awak Sketsa (11/9) lalu.

Sama dengan Nurhidayah, ia turut merasa terharu dan bangga atas pencapaiannya tersebut. Tak lupa ia menyebutkan kelulusannya tidaklah tanpa dukungan dari orang-orang terdekatnya. 

Pun Hani Frisca juga menjadikan momen ini sebagai hal yang tidak terlupakan baginya. Terlebih Hani yang sebagai lulusan pertama, akan menjadi motivasi bagi rekan-rekannya yang lain.

“....menjadi salah satu lulusan pertama yang pastinya juga akan menjadi contoh buat angkatan-angkatan selanjutnya untuk lebih semangat menjalankan perkuliahan dengan serius hingga dapat menyelesaikan perkuliahan dengan tepat waktu,” kata Hani (16/9) lewat obrolan WhatsApp.

Alasan memilih Prodi Arsitektur Unmul

Menempatkan pilihan kepada Prodi ini bukanlah tanpa alasan. Hani, yang memang bercita-cita menjadi seorang arsitek sejak kecil, memilih Unmul sebab kampus “Tropical Studies” ini merupakan kampus impiannya. 

“Suatu ketika saya dikirim postingan (Prodi) Arsitektur Unmul oleh sepupu saya yang di mana pada postingan tersebut menjelaskan akan dibukanya program studi baru di Universitas Mulawarman yaitu “S1 Arsitektur” di tahun 2020 dengan jalur Mandiri,” baginya kepada Sketsa.

Momen pembukaan prodi baru tersebut pun menjadi rasa syukur bagi Hani, sebab bertepatan dengan tahun kelulusannya dari SMA.

Berbeda dengan Hani, Nurhidayah justru duduk di bangku Prodi Arsitektur dari arahan orang tuanya. 

“Pertimbangan memilih di Unmul karena Universitas Mulawarman ialah salah satu kampus yang saya sangat idamkan untuk bisa berkuliah di sana, apalagi terbaik se-Kaltim dan untuk jarak cukup dekat dari asal daerah saya yaitu Berau,” kata Nurhidayah (13/9) lalu.  

Jarak yang dekat antara tempat tinggal dengan kampus juga menjadi alasan memilih Unmul bagi Daffa. 

“Pertimbangan saya adalah agar tidak jauh dari orang tua, dan melihat tenaga dosen yang kompeten di bidang arsitektur membuat saya semakin tertarik,” ujar Daffa saat diwawancarai lewat pesan WhatsApp.

Ekspektasi mereka terhadap Prodi Arsitektur.

Ketiga lulusan ini merasa puas dengan kurikulum, fasilitas, juga kualitas pengajaran yang mereka terima. Mereka bertiga mengaku bahwa program ini telah memenuhi ekspektasi mereka. 

Terlebih menurut Nurhidayah, kegiatan perkuliahan yang diampu tidak jauh-jauh dari menggambar, asistensi, revisi, hingga pada dokumen Detail Engineering Design (DED), maket, poster, video animasi hingga menuju ke sidang pleno. Momen tersebut merupakan saat yang ia sangat tunggu-tunggu dan takutkan sebab menjadi hari pertanggungjawaban desain mahasiswa.

Semua kegiatan yang dilakukan tersebut pun terfasilitasi menurutnya. 

“Semua kegiatan ini dapat dilakukan di studio (Prodi) Arsitektur yang disediakan khusus mahasiswa Arsitektur dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti printer A3, mading poster, alat gambar dan berbagai fasilitas lainnya,” beber Nurhidayah yang dihubungi lewat WhatsApp.

Sementara itu, Nurhidayah turut memberikan saran agar fasilitas prodi Arsitektur Unmul lebih ditingkatkan. 

“Lebih ke penyediaan fasilitasnya sih, lebih dilengkapi seperti printer A3 itu dipertambah, diadakan alat 3D printing, dan berbagai fasilitas lainnya yang dapat mendukung kebutuhan mahasiswa,” ungkapnya.

Di sisi lain, Hani juga turut menyelipkan harapan peningkatan dari prodi yang berada di bawah naungan FT Unmul tersebut.

"Peningkatan laboratorium desain dan studio arsitektur yang dilengkapi dengan teknologi terbaru,” pesan Hani saat ditanya mengenai aspek yang perlu dikembangkan.

Tantangan pun tak bisa dielakkan. Nurhidayah sendiri mengaku, ia harus pintar dalam mengatur waktunya sebab tugas yang ia dapatkan cukup banyak dan memiliki tenggat yang begitu singkat. Sehingga kerap kemampuan kreativitas, juga waktu tidur mesti dikorbankan.

Sebab Prodi Arsitektur yang masih tergolong baru, tantangan administrasi menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Nurhidayah sendiri mengaku menyelesaikan persyaratan sidang tidaklah mudah.

"Untuk kendala bagian administrasi itu tentu ada, karena persyaratan untuk maju sidang itu lumayan banyak ya, dan baik ibu TU (Tata Usaha), prodi, dan mahasiswa sama-sama mencari tahu dengan bertanya dengan prodi lain yang ada di Fakultas Teknik."

Rencana ke depan

Setelah lulus, Daffa berencana fokus mengikuti tes rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di salah satu kementerian. 

“Rencananya, mau fokus coba CPNS di PUPR,” jelasnya. 

Sementara itu, Nurhidayah berencana bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan dana sebelum melanjutkan studi S2-nya.

“....sehingga melanjutkan perkuliahan S2 sudah tahu jurusan apa yang harus diambil, (yaitu) Pendidikan Profesi Arsitektur (PPAr), setelah itu melewati berbagai tahap untuk bisa menjadi/mendapatkan gelar arsitek,” kata Nurhidayah. (tha/yra/mar)



Kolom Komentar

Share this article