Program ICT UPT LI: Kesempatan Mahasiswa Unmul Belajar Lintas Negara di Malaysia hingga Thailand
UPT LI membuka program international credit transfer/earning di tahun 2023
- 17 May 2023
- Komentar
- 1378 Kali
Sumber Gambar: Ahmad/Sketsa
SKETSA — Tahun ini, Unit Pelaksana Teknis Layanan Internasional (UPT LI) Unmul membuka pendaftaran untuk International Credit Transfer/Earning (ICT). Hal ini sebagai wujud dukungan atas program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan visi dari Unmul sebagai Perguruan Tinggi berstandar Internasional.
Pendaftaran ICT telah dibuka sejak 9 hingga 19 Mei mendatang. Adapun untuk tahap seleksi atau wawancara akan dilakukan secara luring di kantor UPT LI pada 20 Mei 2023.
Persyaratan Mendaftar
Untuk dapat mengikuti program ICT ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Unmul. Pertama, mahasiswa dengan jenjang S-1, S-2, dan S-3 yang telah menempuh masa studi selama 4 semester.
Kedua, belum pernah mengikuti mobilitas internasional berkredit secara luring dan terdaftar aktif sebagai mahasiswa di PDDikti.
Ketiga, memiliki sertifikat TOEFL dengan skor minimum 500, IELTS minimum 6.0, Duolingo English Test (DET) minimum 100, MUEPT minimum 500, iBT minimum 6.0, TOEIC minimum 580, atau sertifikat kemampuan bahasa Inggris lainnya yang setara.
Keempat, mendapatkan surat penerimaan dari perguruan tinggi mitra luar negeri (Letter of Acceptance atau LoA) dan tidak sedang menerima bantuan serupa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tentang Program ICT
Kegiatan International Credit Transfer/Earning (ICT) adalah sebuah mekanisme transfer atau pengakuan kredit oleh program studi di Unmul dengan program studi di perguruan tinggi luar negeri yang akan dilakukan selama 1 semester (Juli-Desember 2023) dengan skema pembelajaran luring.
Mahasiswa dapat memilih mata kuliah pada perguruan tinggi luar negeri yang telah disediakan oleh UPT LI. Di antaranya ICATS University College (Malaysia), Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Universiti Utara Malaysia, dan King Mongkut’s University of Technology Thonburi (Thailand).
Kepala UPT LI, Sulistyo Prabowo mengungkap program ICT tercetus selaras dengan Unmul yang menargetkan Indeks Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Index dalam capaian target IKU.
IKU mengharuskan terdapat peran student mobility. Hal tersebut diharapkan bisa membuka wawasan mahasiswa dan menjadi warga global. Salah satu program yang telah dilaksanakan ialah program pertukaran Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Awal mula keberadaan ICT ini berkaca dari IISMA. Upaya alternatif dalam menghadirkan kesempatan serupa tersebut lantas mendorong UPT LI untuk mengajukan proposal program ICT. Kendati demikian, Sulistyo tak menampik dana yang tersedia pun masih dalam kategori terbatas.
“Awalnya dari program IISMA, tapi karena banyak yang enggak lolos, ditawarkan program ICT ini. Kami buat proposal dengan program yang jelas dan syarat yang jelas. Kalau ada dana, kami kelola. Namun, dananya terbatas. Kalau fakultas mampu alokasi dana, nah, itu mereka bisa membuat program serupa sendiri,” ujar Sulistyo pada Senin (15/5).
Lebih lanjut dirinya menuturkan bahwa dana yang telah dipaku saat ini ialah sebesar 300 juta rupiah dan belum diketahui pasti jumlah kuota mahasiswa yang akan diterima. Namun, menurut perkiraan Sulistyo, jika dana tersebut ditujukan untuk 6 mahasiswa, maka setiap siswa akan mendapat dana sebesar 50 juta rupiah.
“Tapi masih akan dilihat lagi. Itu kalau misal kita dapat dana 300 juta untuk 6 mahasiswa,” lanjutnya. (dre/ray/sky/ems)