Pertukaran Mahasiswa Fahutan Unmul dan Jepang: Membangun Jembatan Akademik dan Budaya
Fahutan Unmul lakukan inisiatif keberlanjutan dengan Universitas mitra di Jepang adakan program pertukaran pelajar
- 11 Mar 2024
- Komentar
- 725 Kali
Sumber Gambar: Website Koran Kaltim
SKETSA - Sebuah inisiatif berkelanjutan antara Fahutan Unmul dan universitas mitra di Jepang telah melahirkan program pertukaran mahasiswa. Erwin, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengungkapkan, bahwa program ini telah berlangsung selama empat tahun dimulai pada periode 2020/2021 secara daring, sebelum kembali diadakan secara luring pada tahun 2023.
"Dalam program ini, dua belas mahasiswa Jepang dan sejumlah mahasiswa Fahutan terlibat dalam kegiatan akademik, budaya, dan pengembangan diri," Ungkap Erwin saat diwawancarai Sketsa pada Senin (4/3) lalu.
Proses seleksi ketat dilakukan untuk memilih mahasiswa yang berpartisipasi. Mulai dengan pemenuhan serta penilaian berbagai syarat yang sudah ditentukan. Tak hanya melibatkan mahasiswa jenjang S1, program pertukaran tersebut juga mengundang mahasiswa hingga jenjang S3.
"Persyaratan minimal termasuk mahasiswa yang sudah mencapai semester 4, dengan penilaian berdasarkan esai, motivation letter, dan keterlibatan dalam organisasi serta bakat yang dimiliki," tambahnya.
Selain itu, Erwin juga menyampaikan pentingnya dukungan dari pihak kampus dalam memfasilitasi program ini. Mahasiswa yang nantinya akan mengikuti program tersebut sudah dijamin dari segi biaya keberangkatan, tempat tinggal, hingga uang konsumsi.
Erwin menerangkan bahwa mahasiswa Jepang mengikuti serangkaian kuliah dan kegiatan lapangan, mempelajari topik seperti hutan tropis, konservasi, dan manajemen kehutanan. Sesuai dengan tahun sebelumnya, mereka juga berpartisipasi dalam kuliah selama satu setengah jam, diikuti dengan kunjungan lapangan dan kegiatan budaya.
Di sisi lain, dua mahasiswa Fahutan Unmul yang akan berangkat ke Jepang, Rieffal Rendra Nugraha dan Khairana Makina Dinningrum, menyampaikan persiapan serta harapan mereka terhadap program ini melalui kanal WhatsApp.
"Persiapan saya tentunya menguasai bahasa Inggris secara komunikatif. Jadi tidak hanya memahami bahasa Inggris, namun bisa menyampaikan pesan secara verbal," ungkap Rieffal Rendra Nugraha yang diwawancarai Sabtu (2/4) lalu.
Sedangkan Khairana Makina Dinningrum menambahkan, "Bantuan dari kampus untuk pertukaran ini cukup banyak, mulai dari latihan menjadi tuan rumah (host) hingga mentor dari awardee program sebelumnya.”
Selain itu, para mahasiswa juga memberikan gambaran tentang harapan mereka terhadap program ini. Rieffal Rendra Nugraha berharap program ini akan membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan memahami perkembangan akademik global. Sementara Khairana Makina Dinningrum, menekankan pentingnya program ini untuk memperkaya pengalaman lintas budaya dan meningkatkan kualitas pendidikan di Unmul.
Tak ketinggalan, Erwin juga menyoroti harapan dan tujuan dari program pertukaran ini.
"Harapan saya semoga bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fahutan ini agar lebih memiliki wadah untuk mereka kembangkan. Ternyata begitu ada orang asing datang, potensi mereka itu kuat," ungkapnya. (mar/ysn/srf)