Berita Kampus

Pokok Perkara Dekan FK Terpilih

Sejak dilantik November 2016 silam, secara signifikan Dekan Faklutas Kedokteran mulai melakukan perubahan dalam tubuh kampus.(Foto: Nur Elisha)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Pada 9 Agustus tahun lalu, Fakultas Kedokteran (FK) mengadakan dua kali sidang pemilihan dan pemberian suara calon dekan untuk periode 2016-2020. Melalui sidang itu terpilih dua kandidat yang memenuhi syarat, yakni Krispinus Duma dan Ika Fikriah.

Setelah dilakukan pemungutan suara, hasilnya Ika unggul dengan perolehan sebanyak 10 suara mengungguli pesaingnya Krispinus yang memperoleh 2 suara. Jumlah suara tersebut berasal dari jumlah anggota senat fakultas yang menghadiri sidang, yakni 8 orang ditambah suara rektor sebanyak 35%.

Sejak dilantik menjadi dekan pada November 2016 silam, secara signifikan Ika mulai melakukan perubahan dalam tubuh FK. Baik berupa fasilitas kampus maupun sistem baru program studi. Beberapa perubahan yang tampak secara fisik adalah pagar yang ditinggikan, beberapa bangunan yang diperbaiki, parkiran yang diperluas, hingga peningkatan kebersihan.

“Selain bangunan yang diperbaiki, Alhamdulillah sekarang ada hambal baru untuk salat di musalaAC di ruang kuliah satu juga sudah diperbaiki, jadinya enak kalau dipakai kuliah,” ungkap Ariestya Ramadhan Laksono Pratama, ketua tingkat 2015.

Ketua BEM FK Unmul, Evan Faishal Mahadinata mengatakan ia sendiri tak tahu dari mana dana perbaikan fasilitas kampus yang dilakukan Ika. Ia cuma menjawab ragu. “Nah itu kurang tahu, dengar-dengar sih dana mandiri, uang pribadinya beliau,” katanya.

BEM FK sendiri belum menyelidiki hal tersebut disebabkan kondisi tubuh keorganisasian mereka yang baru saja dilantik. Saat ini BEM FK tengah bekerja sama dengan DPM FK untuk fokus mendata fasilitas kampus apa saja yang kurang sekaligus fokus pada peningkatan akreditasi.

“Fasilitas yang kurang, kemarin rata-rata sudah lumayan, mungkin ruang kuliah yang bertingkat. Karena kita ada kuliah yang besar, butuh akses internet, lapangan serbaguna, baru sisanya sih lebih seperti kualitas admin akademiknya,” terang Evan.

Dalam pemilihan dekan baru FK lalu, Evan mengaku jika dirinya sempat hadir di salah satu rapat senatnya. Suara senat dari sidang kemarin dibagi menjadi dua yakni suara dari rektor Unmul dan suara dari fakultas yang terbagi lagi menjadi suara dari klinik dan non klinik.

Diketahui suara dari klinik unggul lebih banyak karena ditambah suara dari rektor. Melalui hitung-hitungan itulah Ika menjadi unggul.

“Jadi sebenarnya katanya mayoritas aja, kalau dari senatnya. Tapi, karena dokter di sini ada dari klinik dan non klinik, mungkin menimbulkan perbedaan pendapat,” jelasnya. “Enggak terlalu sih sebenarnya sama aja, jadi kaya the only one choice, maksudnya mau enggak mau ya pilih itu, karena calon yang satunya bukan dari kalangan dokter.”

Kunci permasalahannya di sini adalah Krispinus Duma berasal dari kesehatan masyarakat. Sedangkan Ika Fikriah dikabarkan mempunyai masalah oleh dokter-dokter klinik yang lain, karena ia telah mendapat beasiswa untuk program dokternya, tetapi justru melepas beasiswa tersebut demi mencalonkan diri sebagai dekan.

Beberapa dokter di FK kurang menyetujui bakal calon dekan ini. Tetapi, permasalahan lainnya adalah syarat bakal calon dekan harus memiliki jabatan stratifikasi, seperti sudah pernah menjabat sebagai kepala laboratorium. Syarat itu akhirnya mencuatkan Ika dan Krispinus untuk maju sebagai bakal calon dekan karena paling memenuhi syarat.

“Dr. Ika seperti malas membicarakan masalah itu, belum bicara dengan dr. Ika mengenai pembaruan yang terjadi, seperti sistem pendidikan belum ada diomongin lagi, kita kena transisi berubah juga akdemiknya, masih fokus ke sistem pendidikannya dulu,” tukas Evan.

Sebelumnya Sketsa telah mencoba untuk bertemu dengan Ika Fikriah, tetapi ia menolak untuk di wawancara. “Makasih atas kesempatan yang ditawarkan kepada saya. Sepertinya saya belum saatnya untuk di wawancara. Insya Allah ke depan nanti, ya, dek,” tulis Ika dalam pesan Whatsapp. (els/can/wal)



Kolom Komentar

Share this article