Pembekalan KKN Dirasa Kurang Maksimal oleh Mahasiswa, Kiswanto: Akan Terus Kita Upayakan dan Optimalkan
Kepala PPM-KKN LP2M Berikan penjelasan terkait sejumlah pertanyaan mahasiswa mengenai pembekalan KKN
- 25 Jun 2025
- Komentar
- 37 Kali

Dokumen Pribadi
SKETSA – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-51 Unmul sudah berada di depan mata. Guna memaksimalkan visi dan misi dari kegiatan tersebut, Pusat Pengabdian Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (PPM-KKN) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masayarakat (LP2M) laksanakan pembekalan. Pembekalan KKN-51 ini akan digelar sebanyak tiga kali, di antaranya pada Jumat (20/6) lalu, Kamis (26/6), dan Jumat (4/7) mendatang.
Dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Teams, pembekalan dilakukan secara daring yang diikuti oleh 3.427 mahasiswa, 80 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan sejumlah pihak terkait lainnya. Sayangnya, pembekalan pertama tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan lantaran sejumlah mahasiswa tidak dapat bergabung ke dalam tautan Microsoft Teams yang telah diberikan oleh panitia.
Alhasil, mahasiswa yang belum berhasil masuk tersebut dialihkan untuk mengikuti pembekalan dengan cara streaming pada kanal Youtube @Unmul TV.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) FISIP 2022, Christian Deep menyampaikan sedikit kekecewaannya mengenai pelaksanaan pembekalan pertama.
“Yang seharusnya dimulai pada jam 08.00 (Pembukaan pembekalan), namun baru dibuka satu jam lebih kemudian,” ucap mahasiswa Ilkom yang akrab disapa Deep saat diwawancarai, Rabu (25/6).
Deep juga menyayangkan pembekalan melalui Microsoft Teams yang tidak bisa diikuti oleh sebagian mahasiswa lainnya dan harus dialihkan pada kanal Youtube.
“Informasi yang dibagikan melalui kanal Youtube pun mengalami delay yang sangat jauh dengan mereka yang mengikuti pembekalan melalui Microsoft Teams,” tambahnya.
Serupa dengan Deep, Fatih Arya Ramzani yang juga menempuh pendidikan di Program Studi yang sama turut menyampaikan rasa ketidakpuasannya. Ia mengaku memiliki ekspektasi besar bahwa pelaksanaan pembekalan akan sangat membantu para mahasiswa sebelum KKN dimulai.
“Rasanya agak disayangkan ya,” ucap Fatih di hari yang sama.
Keduanya juga menyinggung perihal penggunaan kertas dalam penugasan resume di akhir. Menurutnya hal tersebut tidak menunjukkan “Ramah Lingkungan” dan tidak sesuai dengan cita-cita Unmul yaitu “Center of Excellence in Tropical Studies”.
“Kenapa tidak memakai media online seperti Microsoft Word, G-Docs, dan aplikasi serupa lainnya saja sedari awal?” tanya Deep.
Dengan terlaksananya pembekalan pertama yang dirasa masih kurang tersebut, keduanya berharap agar panitia dapat mengupayakan agar pembekalan selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.
“Alangkah baiknya pihak Unmul bisa memperbaikinya, bisa dimulai dari panitia yang bisa fokus untuk menguasai media meeting online di pembekalan selanjutnya,” harap Fatih.
Deep juga turut menambahkan harapan agar media sosial resmi KKN-51 Unmul dapat lebih informatif lagi ke depannya.
Jawaban Kepala PPM-KKN LP2M Terkait Keluhan Mahasiswa
Menanggapi sejumlah keluhan mahasiswa terkait penggunaan Microsoft Teams, Kepala PPM-KKN LP2M, Kiswanto menyebut bahwa pemilihan media tersebut dikarenakan Unmul memiliki kontrak kerjasama dengan Microsoft Teams.
Ia juga menyadari kelebihan dan kekurangan dari aplikasi tersebut. Oleh karena itu, panitia pelaksana KKN telah mengupayakan antisipasi dengan adanya streaming melalui kanal Youtube @Unmul TV.
“Makanya yang pertama kita coba antisipasi dengan streaming, supaya nanti bisa dioptimalkan,” tutur Kiswanto kepada Sketsa, Senin (23/6) lalu.
Kiswanto mengaku akan tetap menyediakan layanan streaming pada pembekalan selanjutnya agar seluruh mahasiswa tetap mendapat pembekalan meski tidak dapat bergabung ke dalam teams.
Ia menegaskan bahwa inti dari pembekalan ini ialah memberikan pemahaman kepada mahasiswa.
Ia juga membagikan rencana panitia untuk membeli Zoom sebagai persiapan fasilitas diseminasi, yang merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan KKN itu sendiri.
“Biar lebih stabil, karena kayaknya kita sudah bisa pastikan Teams Conference ini tidak bisa dipakai buat kelompok-kelompok kecil.”
Mengenai kemungkinan adanya pembekalan tambahan, Kiswanto menyebut akan memfasilitasinya apabila dirasa diperlukan oleh mahasiswa. Mereka akan menawarkan kembali kepada Dinas dan pihak terkait untuk menyampaikan pembekalan ulang.
“Kalau tidak, nanti biasanya targetnya adalah DPL yang akan menjadi fasilitator, menjelaskan.”
Kemudian, segala informasi terkait persiapan pelaksanaan KKN, Kiswanto menyatakan, akan disampaikan melalui grub telegram yang yang bisa diikuti mahasiswa melalui tautan yang tertera di AIS masing-masing.
Ia juga turut menyayangkan sejumlah mahasiswa yang tidak bergabung sejak awal dengan grub telegram KKN. Karena, hal tersebut menurutnya akan menyebabkan mahasiswa ketinggalan informasi penting mengenai persiapan dan pelaksanaan KKN itu sendiri.
Terakhir, Kiswanto menyampaikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan maupun kebingungan, dapat segera bertanya kepada pihak LP2M, baik melalui helpdesk maupun datang langsung ke kantor. (ali/myy)