Berita Kampus

Nyali Farmasi Tempuh Pemira Pertamanya

Pemilihan Raya (Pemira) pertama BEM Farmasi. (Sumber foto: Dokumen KPPR)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Kendati disibukkan dengan tugas dan juga berbagai laporan, mahasiswa di Fakultas Farmasi tetap memiliki gairah dalam organisasi. Dan, salah satu organisasi tertinggi di kampus itu adalah BEM Farmasi. Yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Pemilihan Raya (Pemira) pertamanya.

Ketua Komisi Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR), Handi Wilianto, mengatakan pihaknya ingin menerapkan sistem demokrasi yang sebenarnya di lingkungan kampus Farmasi. “Karena di fakultas lain juga telah menerapkan sistem Pemira,” ujarnya.

Sebelumnya Farmasi lebih memilih Musyawarah Besar sebagai cara memilih Gubernur BEM. Kendala banyaknya hal yang harus dipersiapkan jadi alasan mengapa Pemira baru tahun ini akan digelar.

Masa kampanye para pasangan calon (paslon) telah berlangsung pada tanggal 8-17 November 2016. Dilanjutkan dengan acara debat kandidat yang diselenggarakan pada Minggu (20/11) kemarin. Namun karena suatu alasan yang enggan disebutkan Handi, keberlangsungan Pemira ini diundur hingga Desember mendatang.

Ada dua paslon yang akan maju dalam Pemira Farmasi jilid pertama ini. Pasangan calon nomor satu diisi Faqur Rahman dan Laras Indah Wulandari. Keduanya berasal dari angkatan tahun sama yakni 2014. Memiliki visi untuk mewujudkan BEM Fakultas Farmasi sebagai episentrum kreator perbaikan.

Sementara pasangan calon nomor urut dua, Riska Putri Patila Sau mengajukan diri sebagai calon gubernur, bersama wakilnya, Wahyu Ikhsanul Muttaqin. Riska merupakan mahasiswi Farmasi angkatan tahun 2014, sedangkan Wahyu berasal dari angkatan 2015. Keduanya memiliki visi untuk mewujudkan BEM Fakultas Farmasi Unmul yang berkualitas dan bermanfaat bagi fakultas Farmasi, Unmul, dan masyarakat.

Handi berujar bahwa kedua paslon tercatat aktif dalam kegiatan organisasi.

“Untuk pasangan calon nomor urut satu, memang berasal dari anggota BEM. Calon nomor dua dari himpunan mahasiswa Farmasi S1,” terangnya.

Upaya menerapkan sistem Pemira kali ini ternyata mendapatkan respon yang baik dari mahasisiwa Farmasi.

“Karena ini pertama kali, partisipasi mereka sangat bagus. Untuk bergabung di kepanitiaan KPPR juga cukup antusias, tercatat sekitar 45 orang pendaftar,” pungkasnya. (adl/wal)



Kolom Komentar

Share this article