Masalah Parkir dan Air, WD II FKTI: Kendalanya Anggaran!
Beberapa motor mahasiswa yang diparkir di jalan dan dianggap menganggu.(Foto: Rizky Rachmadiani)
- 26 Dec 2017
- Komentar
- 1731 Kali
SKETSA - Masalah parkir yang mengganggu di depan gedung Pusat Komputer (Puskom) Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi (FKTI) hingga ketiadaan air di toilet membuat Wakil Dekan II FKTI Bidang Umum dan Keuangan, Dyna Marisa Khairina bergerak.
Meski baru mengetahui kabar ini pasca pemberitaan yang diturunkan Sketsa, Dyna rupanya telah melakukan audiensi dengan BEM FKTI, staf kebersihan dan keamanan, serta sejumlah mahasiswa FKTI pada November lalu guna membahas beberapa hal.
Dalam audiensi tersebut, Dyna menginstruksikan para petugas tidak hanya membersihkan, tapi juga mengontrol parkiran sekaligus keamanan di Puskom. Ia pun telah mencanangkan penambahan staf keamanan tahun depan.
“Saya sudah audiensi dengan BEM FKTI. Saya sampaikan wacana kami untuk penambahan staf keamanan di tahun 2018 nanti,” ucapnya.
Rencana penambahan staf itu, kata Dyna, sebenarnya sudah lama ingin dilakukan. Namun, kendala anggaran membuat wacana itu baru memungkinkan mewujud tahun depan.
Kendala lain yang datang ialah status kepemilikan Puskom yang bukan milik FKTI. Hal ini membuat kebijakan-kebijakan yang hendak dikeluarkan, termasuk memperluas parkiran, berbenturan.
Menghadapi beragam aduan dan masalah FKTI, Dyna memilih bersikap terbuka. "Kalau kami diajak mahasiswa audiensi lagi ya, siap saja," pungkasnya.
Sementara itu, dari sisi BEM FKTI, Dina Fadhiellah, selaku Ketua BEM FKTI yang baru saja dilantik 9 Desember lalu mengaku belum mengetahui rinci program kerja bernama Monitoring Kampus--proker yang fokus pada fasilitas kampus-- karena merupakan proker dari kepengurusan sebelumnya.
"Yang saya tahu Monitoring Kampus itu audiensi antara birokrat dengan BEM dan mengundang lembaga mahasiswa serta perwakilan dari kelas di FKTI," kata Dina.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Monitoring Kampus sekaligus menjadi ajang bagi DPM dan BEM dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada birokrat yang sebelumnya ditampung.
“Jadi, itu bekerja sama dengan DPM. Di situ ada namanya Forum Sharing Aspiration (FSA) terkait aspirasi mahasiswa tentang apa yang kurang di kampus. DPM nanti menyampaikan ke BEM, BEM yang ngadain Monitoring Kampus,” tandasnya. (rrd/arr/fir/aml)