Berita Kampus

Malu-malu Maju Pemira, Masih Didominasi Kader Organisasi yang Sama?

Sumber ilustrasi: jalankosong.blogspot.com

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Malu-malu tapi mau. Kalimat itu cocok untuk menggambarkan sikap sejumlah kandidat bakal calon presiden BEM KM Unmul yang diisukan bakal maju dalam pemilihan raya (Pemira) 2016. Punya pengalaman organisasi dan cukup dikenal di internal kampus, mereka dipastikan punya modal besar untuk bertarung dalam pesta demokrasi mahasiswa yang bakal bergulir mulai akhir bulan ini.

Salah satu kandidat kuat yang cukup dijagokan, yakni Ketua BEM FKIP 2016 Fadly Idris. Fadly dikenal punya latar belakang organisasi yang kuat jika dibandingkan dengan calon lain. Dari sisi kepemimpinan Fadly cukup teruji. Dia berhasil memimpin fakultas dengan jumlah mahasiswa mencapai ribuan orang. Kepemimpinannya itu cukup menjadi modal untuk maju sebagai bakal calon presiden BEM KM Unmul.

Meski begitu, Fadly yang dikonfirmasi media ini, mengaku tidak berniat mencalonkan diri. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Penjaskesrek angkatan 2012 itu menyatakan, memilih untuk lulus kuliah daripada menjabat sebagai presiden BEM KM Unmul. “Saya ini mahasiswa tingkat akhir. Sudah harus keluar kampus,” jawab Fadly.  

Fadly sendiri diketahui sebelumnya pernah punya pengalaman menjabat sebagai ketua HIMAPOR FKIP, dan kepala departemen di KAMMI Komisariat Unmul.

Kandidat kuat selanjutnya adalah Jamaluddin alias Jamal. Ketua BEM FTIK 2016 ini punya kemampuan yang tak jauh beda dengan Fadly. Jamal dikenal sebagai ketua lembaga yang punya kemampuan kepemimpinan yang sudah teruji. Bahkan di internal FTIK, Jamal disebut-sebut sebagai sosok ketua BEM yang berhasil membawa organisasinya jadi lebih solid. Sehingga banyak menyelesaikan permasalahan. Mulai UKT mahal, hingga pemenuhan fasilitas dasar belajar mengajar mahasiswa di FTIK.  

“Saya belum ada pikiran untuk maju. Masih fokus garap isu di internal FTIK,” kata Jamal sambil tertawa ketika ditanya awak Sketsa tentang sosoknya yang dijagokan sebagai kandidat kuat dalam bursa Pemira mendatang.

Selain dua nama di atas, ada lagi nama lain yang cukup populer, khususnya di kalangan mahasiswa baru Unmul. Yakni Koordinator lapangan PAMB 2016 Kristi Yohanes Darmo. Meski masih tampak malu-malu, Darmo mengaku siap maju jika mendapat dukungan dan dicalonkan oleh mahasiswa Unmul. “Jabatan tidak perlu dikejar. Mengalir saja,” tutur mahasiswa FISIP itu.

Di FISIP, selain Darmo, ada kandidat lain yang diisukan juga bakal diusung oleh lembaga di internal FISIP. Yakni Dharmawansyah, mahasiswa Program Studi Sosiologi angkatan 2013.

“Kalau banyak mendukung iya (maju, Red.). Tapi, berdasarkan analisaku kekuatan kami (FISIP) masih kecil. Untuk naik dan menang kemungkinan susah. Kalau dipaksakan hanya akan buang-buang waktu dan pikiran saja,” ujar pria yang dikenal aktif di organisasi eksternal Jaringan Kerja Mahasiswa Kerakyatan (JKMK) itu.

Kandidat yang cukup dikenal di Unmul lainnya adalah Frijei Rakasiwi. Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma) BEM KM Unmul 2016 yang akrab disapa Pije ini dikenal berhasil selama menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Teguh dan Dimas. Dia selalu tampil dalam sejumlah aksi dan agenda pergerakan lain yang dilakukan BEM KM Unmul 2016.

Meski begitu, ia pun masih tampak malu-malu untuk menyatakan keinginannya maju dalam Pemira mendatang. “Belum ada niat. Masih fokus selesaikan isu advokasi dulu,”  kata Pije.

Bara pertarungan perebutan kursi presiden dan wakil presiden BEM KM Unmul dalam Pemira tahun ini bakal memanas. Meski begitu, banyak kalangan yang menilai kandidat yang bertarung masih tetap sama. Yakni dari kalangan aktivis KAMMI dan lembaga dakwah kampus (LDK). (aml/im)



Kolom Komentar

Share this article