Berita Kampus

Lamin Yupa, ‘Warga’ Baru SC Ilegal?

Rumah Lamin UKM Yupa yang terletak di samping Gedung SC. (Sumber foto: William Maliki)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Penghuni Gedung Student Center (SC) agaknya sulit untuk tidak curi-curi pandang ke arah sebuah bangunan yang baru berdiri di sisi timur markas UKM tingkat universitas itu. Mereka bertanya-tanya—lebih-lebih yang kebetulan melintas— gedung apa gerangan yang sudah semenjak sebulan ini tampak sibuk disegerakan perampungannya. Belakangan diketahui, bangunan tersebut milik UKM Teater Yupa.

Selasa, 23 Januari, Sketsa menemui Hadi Cahyo, Koordinator Divisi Humas Yupa. Mahasiswa FISIP itu mengatakan, bangunan yang bernama Lamin Yupa tersebut merupakan program kerja (proker) periode 2015-2016 yang kala itu diketuai Tirta Wahyuda. Gagasan itu akhirnya tercetus gara-gara Yupa kehilangan gudang saat pembangunan Fakultas Farmasi bersamaan dengan lenyapnya sekretariat UKM Pramuka, gudang UKM Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (Imapa), dan Korps Sukarela (KSR). Ketiadaan gudang yang semula berfungsi tempat menyimpan peralatan, membuat Yupa terpaksa mengalihfungsikan sekretariat jadi gudang.

Sejak itu hingga awal 2018, proses pembangunan terus diupayakan. Kepengurusan Yupa berganti, program lantas dilanjutkan oleh Divisi Rumah Tangga, bahkan dijadikan janji 30 hari kepengurusan 2018.

Selain proker, Lamin Yupa juga dimaksudkan jadi tempat melakukan diskusi dan gelaran-gelaran kecil hingga menyambut tamu dari luar, utamanya rekan-rekan yang bergerak dalam dunia seni pertunjukan peran. Mengingat Yupa kerap menggelar event skala provinsi maupun nasional dan tak jarang ditunjuk jadi tuan rumah.

“Proker kami tahun ini ada sepuluh. Tiganya itu nasional. Jadi, nanti tamu-tamu kita jamu di sini. Karena organisasi-organisasi teater itu pasti punya tempat khusus kayak gini,” kata Cahyo.

Saat ini, proses pengerjaan Lamin sudah mencapai 60 persen, di mana atap, dinding, hingga listrik sudah terpasang. Tinggal dilakukan finishing berupa penambahan ornamen khas Dayak dan beberapa tambahan lain untuk kian mempercantik Lamin. Tampak anggota Yupa juga sudah melakukan aktivitas di sana. 

Proses Perizinan hingga Penggunaan Dana Pribadi Alumni

Memanfaatkan lahan di sekitar lingkungan SC, tentu harus diketahui pihak birokrat Unmul, yang dalam hal ini Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Encik Akhmad Syaifudin. 

Dikatakan Cahyo, Yupa sudah mengurus perizinan penggunaan lahan untuk membangun Lamin kepada Encik. Proses penyelesaiannya pun memakan beberapa periode kepengurusan. Dimulai sejak Yupa diketuai Ave Valensia pada 2016. Saat itu, mulai diajukan proposal untuk melihat respons birokrat kampus namun mandek hingga satu tahun lamanya. 

Hingga akhirnya, pada periode kepengurusan Irwan Wahyudin tahun 2017, Yupa berhasil melakukan pertemuan bersama Encik dan Rektor Masjaya dan mengantongi izin membangun. Ketika itu, baik Encik maupun Masjaya, kata Cahyo hanya berpesan untuk mengikuti SOP.

“Mereka bilang enggak papa deh, yang penting kalian ngikutin SOP, gedungnya bagus, jalanin aja, sudah. Kita mulai pembangunan pondasi pas kepengurusan yang sekarang. Ketuanya Nur Rahma,” terangnya.

Lebih lanjut Cahyo mengungkapkan, ketika pertemuan berlangsung, birokrat tak mampu menjanjikan dana. Namun, itu tak jadi masalah buat Yupa. Mereka menggunakan anggaran UKM sembari menggalang dana dari anggota luar biasa—sebutan alumni di Yupa—untuk menutupi dana pembangunan. Dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp10 juta.

“Yang jelas, ini non dana dari birokrat sama sekali. Kami bilang, Pak, kami tidak minta dana yang penting izin bapak bolehkan. Bapaknya bilang, ya, monggo, Nak. Itu aja,” jelas Cahyo.

Saat benar-benar rampung, Lamin rencananya akan diresmikan langsung oleh Encik. “Belum tahu kapan. Yang jelas, kita tunggu semua selesai baru diresmikan. Kita sudah datangin Pak Encik katanya ‘oke siap nanti saya yang resmikan’,” tandasnya. 

Terpisah, Encik membantah telah memberi izin pembangunan Lamin Yupa tersebut. “Saya belum ada terima laporan. Urusan perizinan yang begitu itu urusan Pak Wakil Rektor IV, bukan urusan saya,” jawabnya saat ditemui usai acara pelantikan pengurus lembaga kemahasiswaan Kamis (25/1) kemarin. (aml/wil/fir/adl)



Kolom Komentar

Share this article