Berita Kampus

Lagi, Aksi Lanjutan di Gedung DPRD Kaltim

Salah satu sindiran mahasiswa saat berdemo di depan gedung DPRD Kaltim.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber gambar: Faqih

SKETSA - Setelah menggelar aksi Senin (23/9) lalu dan tak mendapatkan hasil, ribuan massa aksi dari Aliansi Kaltim Bersatu kembali menyambangi Gedung DPRD Kaltim hari ini (26/9). Pukul 11.00 Wita, rombongan massa sampai usai melakukan long march dari Masjid Baitul Muttaqien.

Sebelum massa tiba, massa sudah terlebih dahulu disambut oleh jajaran aparat dan kawat besi yang mengelilingi halaman gedung. Massa kali ini juga didominasi oleh mahasiswa dari berbagai universitas dan lembaga.

"Buat apa rusuh, buat apa rusuh, rusuh itu tak ada gunanya," nyanyi massa aksi.

Matahari yang semakin terik tak membuat semangat kerumunan massa mundur. Mereka mengangkat tulisan-tulisan yang berisi tuntutan. Selang tak lama usai berorasi, pihak kepolisian menyampaikan bahwa perwakilan anggota DPRD Kaltim meminta beberapa perwakilan mahasiswa untuk melakukan mediasi.

"Kita tidak ingin berkompromi dengan siapapun. Kita di sini hanya ingin membatalkan rancangan undang-undang. Jika tidak, kita tidak akan pulang," teriak koordinator lapangan aksi memulai orasi.

Perwakilan anggota DPRD Kaltim pun turun. Berhadapan dengan massa aksi dari balik kawat berduri pagar DPRD yang dipasang oleh pihak polisi, dan memanggil beberapa perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.

Sebelum memberikan pernyataannya, perwakilan DPRD meminta bersama-sama untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, namun ajakan ini ditolak massa aksi. Mahasiswa juga membawa atribut berupa replika keranda yang bertuliskan RIP KPK serta satu kantung plastik besar yang dibubuhkan tulisan sampah untuk DPRD.

"Kami dari dewan DPRD akan mempertimbangkan tuntutan mahasiswa dan kami memperjuangkan akan mendukung aspirasi kalian," imbuhnya.

Rusman Yaqub, salah satu perwakilan DPRD yang hadir mengatakan akan menampung seluruh aspirasi mahasiswa dan turut memperjuangkan penolakan revisi ini hingga ke nasional.

Terakhir, pihaknya juga meminta mahasiswa untuk melakukan konsolidasi sesama internal mahasiswa sebelum disampaikan ke anggota dewan. Saat ini, kawat berduri yang didirikan di depan pagar pintu masuk berhasil dirobohkan mahasiswa. Beberapa di antaranya sudah berdiri di depan pagar. (sut/cin/rpi/mer/hlm/ran/fqh/adl)



Kolom Komentar

Share this article