Berita Kampus

Ketimpangan Antusias Pemira Fahutan

Ketua DPSM Fahutan. (sumber foto: Rosmi Rahmah)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA- Pemira menjadi wujud regenerasi dan estafet kepemimpinan di lingkup mahasiswa. Sama dengan fakultas lainnya, Fakultas Kehutanan (Fahutan) juga turut menjaga demokrasi kampus dengan melaksanakan Pemira, meski diakui menemukan beberapa hambatan dalam pelaksanaannya. Untuk tahun ini, Fahutan tercatat mengadakan dua kali Pemira.

Hal ini terjadi lantaran Suharto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Sylva Mulawarman (DPSM) saat itu dikabarkan sulit untuk ditemui. Beberapa lembaga kemahasiswaan di Fahutan butuh kepastian dari fakultas atas hal ini. Sementara menurut Faiz Huda selaku Ketua DPSM saat ini, pihak fakultas lambat memberikan keputusan, dan berpengaruh terhadap terhambatnya proses penyelesaian.

"Seharusnya November atau Desember tahun lalu sudah mengadakan sidang umum untuk pergantian kepengurusan, namun karena terhambat akhirnya tidak jadi. Akhirnya saya naik di bulan Februari tahun ini karena mahasiswanya sudah nuntut,” terangnya.

Terpilihnya Faiz sebagai ketua DPSM baru membuatnya harus cepat mengambi langkah untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Sylva selama enam bulan, terhitung sejak bulan Juni hingga November ini.

“Saya naik lalu mengadakan Pemira. Yang terpilih Aulia Furqon dan Sopian Gunawan, Ketua dan Wakil Ketua LEM Sylva sekarang. Setelah itu kita adakan pleno kedua, karena tuntutan dari fakultas sebelum bulan Desember ini sudah harus terbentuk Ketua LEM Sylva yang baru,”tuturnya.

Pemira pertama tahun ini mendapatkan antusias cukup tinggi dari mahasiswa Fahutan. Tercatat sebanyak 70% mahasiswa ikut berpastisipasi. Jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 0,20%. Pemira kedua mulai berjalan sejak Oktober hingga November ini. Sejauh ini tahap Pemira Fahutan telah melakukan pengambilan dan pengembalian berkas pada Oktober lalu.

Terdapat tiga pasangan calon yang telah mengumpulkan berkas. Namun setelah diverifikasi, dua paslon dinyatakan gagal. Penetapan satu calon akhirnya jatuh kepada paslon atas nama Rifqi sama Hamdi. Atas ketetapan ini, tidak ada pihak yang mengajukan keberatan selama tiga hari masa gugatan yang telah ditetapkan DPSM.

"Tapi nanti disahkan di konferensi, enggak bisa bulat keputusan dari DPSM atau dari panitia Pemira. Konferensinya insyaallah tanggal 23 November ini, dihadiri semua mahasiswa Fahutan," terang pria kelahiran Medan ini.

Harapan Faiz, kelak nanti yang akan melanjutkan pergerakan DPSM Fahutan dapat menjadikan lebih baik dan menjaga apa yang sudah dibangun, "Kita sudah membangun pondasi, dan kita sudah menyiapkan yang terbaik untuk Sylva Mulawarman, harapannya dijaga dan kalau bisa dimaksimalkan dan dilanjutkan lagi. Bukan di DPSM saja, dengan UKM juga. Karena misi DPSM itu besinergi dalam perubahan," paparnya.

Setelah menyambangi Sekretariat DPSM LEM Sylva, Sketsa mencoba mengunjungi Sekretariat LEM Sylva. Di sana Sketsa menemui Aulia Furqon, yang siap melepas masa kepemimpinannya bulan ini. Ia turut menyayangkan Pemira kedua yang menggambarkan minimnya animo mahasiswa dalam Pemira yang berakhir dengan aklamasi. Namun ia berharap tetap diadakan bedah gagasan, misalnya dengan penyampaian visi dan misi.

Furqon mendukung alur baru yang dibuat dari DPSM saat ini, yakni dengan melakukan Pemira sebelum mengadakan konferensi. Sebelumnya terdapat kekosongan kepemimpinan akibat konferensi dilaksanakan sebelum Pemira. Menurutnya, setidaknya setelah konferensi pemimpin sudah ada yang ditetapkan, jadi bisa langsung menjakankan administrasi. Begitu juga dengan penguatan internal dapat berjalan lebih baik.

Meski hanya menjabat selama enam bulan, bagi Furqon itu bukan masalah. Ia mengatakan bahwa ia bersama LEM Sylva tahun ini bertugas untuk memperbaiki dan mengabdi, bukan sekadar mengejar jabatan. “Kita dalam enam bulan ini akselerasi dituntut untuk memperbaiki,” tambahnya. (omi/adl)





Kolom Komentar

Share this article