Berita Kampus

Kampus Gelap, Penanganan Jalan di Tempat

Teknisi memperbaiki lampu di sekitaran gedung Student Center. (Foto: Novita Rahman)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Kampus masih setia pada gulita. Demikian ungkapan yang kiranya tepat untuk menggambarkan suasana Unmul malam hari. Masalah lama memang, namun tiada yang tahu kapan masalah itu usai.

Ditemui Sketsa di ruangannya, Sugiarta Kepala Bagian Hukum dan Tata Laksana Unmul tak menampik ihwal tersebut. Berpola, Sugiarta tetap menyatakan hal yang sama. Bahwa masalah itu akan ditindaklanjutinya namun lagi-lagi terhambat anggaran.

“Insya Allah tahun ini bisa, semoga anggarannya ada,” ujarnya.

Sementara itu, Laagano anggota bagian umum rumah tangga menyatakan ada batas-batas tanggung jawab antara universitas dengan fakultas. Baginya, fakultas juga mesti turun tangan terhadap kegelapan yang terjadi di lingkungan mereka.

Permasalahan lain ternyata juga datang dari lampu sekitaran gedung Student Center yang menyala seharian. Hal itu disebabkan kerusakan sensor cahaya. Jika dibiarkan, lampu akan rusak dan Unmul kembali padam.

“Sistemnya otomatis, tapi kalau photo cell-nya (sensor cahaya) rusak dia hidup terus,” terang Laagano.

Permasalahan ini tak ingin didiamkan Laagano. Bersama pihaknya dia memilih Sabtu dan Minggu untuk bekerja demi tidak mengganggu kenyamanan pengendara. Kendati demikian, pekerjaan itu juga menyimpan masalah lain.

“Kendalanya kita ini alat yang naik ke atas. Teknisi memanjat delapan meter itu tidak ada asuransinya. Kalau seandainya meninggal ya, innalillahi," ucapnya.

Tak cuma itu, peralatan yang digunakan para teknisi pun terbilang seadanya. Mereka hanya menggunakan tangga manual bukannya hidrolik seperti pekerja PLN.

Terpisah, Sri Marsiah mahasiswi program studi Teknik Informatika mengeluh sulitnya berkegiatan malam hari di kampus apalagi saat ada acara-acara tertentu yang memerlukan penerangan tambahan.

“Terkadang menyulitkan karena harus butuh lampu penerang lagi, dan harus menyewa tambahan lampu dengan pihak BEM FKTI,” tuturnya.

Selain menghambat beraktivitas, Sri juga merasa was-was ketika pulang malam hari. Karena penerangan di sekitaran jalan kampus tidak optimal.

Sri berharap, pihak kampus yang berwenang mengurusi ini dapat lekas bergerak menangani masalah kampus yang kini gulita menuju benderang. (nvt/asr/aml)



Kolom Komentar

Share this article