Berita Kampus

Jalan Panjang Pemira FK Melalui Sidang Umum

Jalan panjang Pemira FK.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Istimewa/Christnina

SKETSA - Setelah melewati serangkain proses yang panjang, akhirnya DPM Fakultas Kedokteran (FK) Unmul menetapkan Syaidah Alawiyah Dzakwan sebagai Gubernur BEM FK Unmul periode 2019/2020.

Pemilihan gubernur BEM FK Unmul tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan melalui Sidang Umum Keluarga Mahasiswa (SUKM) FK Unmul. SUKM dihadir oleh perwakilan dari Prodi Kedokteran Umum, Prodi Kedokteran Gigi, dan Prodi D3 Keperawatan dari berbagai angkatan, serta perwakilan setiap UKM dan HIMA yang berada dalam lingkup FK.

SUKM diadakan selama 5 hari. Namun, dari 16 perwakilan yang hadir, hanya 11 perwakilan yang memiliki hak suara untuk memilih gubernur BEM FK. Karena beberapa perwakilan tidak memenuhi persyaratan, yakni setidaknya harus mengikuti 2 kali sidang pleno. Selain itu, terdapat juga perwakilan yang mempunyai hak suara namun tidak hadir saat hari pemilihan gubernur BEM FK.

Hari pertama SUKM, Jumat (20/12), peserta sidang mengusulkan nama-nama yang sekiranya pantas untuk dicalonkan sebagai gubernur BEM FK. Hasilnya didapatkan empat nama yang akan bersaing, yaitu Syaidah Alawiyah Dzakwan, Ainur Basirah Mulya, Kevin Sanjaya, dan M. Ridho Bagus. Sebenarnya terdapat dua nama lagi yang diusulkan oleh forum yaitu M. Erwhyn Salim dan M. Ananta Buana, namun mereka menolak untuk dicalonkan.

Keempat calon ini akan melakukan pendaftaran berkas terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap berikutnya yaitu penyampaian visi dan misi. Namun, Kevin Sanjaya tidak mengumpulkan berkas sampai batas akhir untuk pengumpulan berkas sehingga tersisa tiga calon yang melaju hingga penyampaian visi misi pada Sidang Pleno 4 pada Kamis (26/12).

Setelah para calon menyampaikan visi misi, forum kemudian melakukan diskusi untuk menentukan siapa yang pantas untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Awalnya dilakukan musyawarah dan mufakat, namun keadaan kian memanas karena dikusi tak ada titik temu. Akhirnya diputuskan bahwa pemilihan gubernur BEM akan dilakukan dengan cara voting.

Dari hasil voting tersebut, Syaidah Alawiyah Dzakwan menang dengan perolehan 5 suara. Sedangkan Ainur Basirah Mulya mendapatkan 4 suara, dan M. Ridho Bagus 1 suara. Dengan total 10 surat suara sah dan 1 surat suara tidak sah.

Pelantikan gubernur BEM FK terpilih sendiri akan dilaksanakan pada rapat kerja eksekutif dan legislatif, 2020 mendatang. (wuu/wil)



Kolom Komentar

Share this article