Berita Kampus

Isu Pemindahan FIB Unmul, Dekan FIB: Bukan Karena Rumah Sakit Pendidikan

Pemindahan FIB Unmul ke Kampus Gunung Kelua.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: fib.unmul.ac.id

SKETSA – Kabar mengenai pengalihan fungsi gedung Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unmul yang berada di Jalan Flores sempat menjadi perbincangan. Hal ini bermula dari beredarnya foto beberapa petinggi kampus dengan spanduk yang meminta doa dan restu akan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unmul. Foto tersebut pun menuai spekulasi jika pemindahan FIB ke Kampus Gunung Kelua berkaitan dengan pembangunan ini.

Menanggapi isu yang ada, Masrur Yahya selaku Dekan FIB mengaku jika pihaknya belum mendengar kabar pembangunan tersebut. Namun, ia membantah kabar yang menyebut bahwa pemindahan kampusnya berkaitan dengan rencana pembangunan rumah sakit ini. Dirinya justru senang, sebab Unmul berniat untuk memiliki rumah sakit pendidikan sendiri.

“Saya senang mendengar kabar ini, karena Unmul punya Fakultas Kedokteran (FK) sudah lama namun belum punya RSP. Seharusnya universitas yang punya FK itu harus memiliki RSP. Jadi kalau berita ini benar, saya senang mendengarnya. Saya harap, mahasiswa juga senang mendengar berita ini.” tuturnya kepada Sketsa, Kamis (8/7) lalu.

Pemindahan kampus FIB sendiri dilakukan secara bertahap hingga seluruh program studi kini bergabung di Gunung Kelua. Masrur mengungkapkan jika mereka memanfaatkan Gedung Pascasarjana Kehutanan Unmul yang saat ini tidak digunakan.

“Kondisi gedung tersebut juga masih baik dan cukup untuk menampung semua mahasiswa FIB yang terdiri dari 3 prodi ini. Namun, memang diperlukan beberapa perbaikan terhadap gedung tersebut. Sehingga belum bisa dilakukan kepindahan secara total,” jelasnya.

Keadaan ini tak luput dari perhatian mahasiswa FIB juga. Mereka tentu memiliki pendapat tersendiri mengenai fasilitas yang tersedia di kampus utama. Muhammad Atthariq, mahasiswa Sastra Inggris 2017 ini mengatakan jika pemindahan kampus memiliki plus dan minusnya sendiri.

“Bagusnya, mahasiswa di Flores tak perlu bolak-balik lagi untuk mengurus urusan akademik. Tapi kalau melihat ke belakang, sudah banyak pembenahan di Kampus Flores seperti pembangunan panggung seni. Sayang rasanya jika tidak dipergunakan,” kata Atthariq, Jumat (9/7).

Senada dengan komentar Atthariq, Alfi yang juga merupakan mahasiswa Sastra Inggris 2019 turut mengungkapkan hal yang serupa. Sebenarnya, ia berharap agar pemindahan tersebut tidak dilakukan secara terburu-buru. Mengingat banyak fasilitas yang kurang dan perlu dilengkapi serta dibenahi.

“Fasilitas di Gunung Kelua sebenarnya masih jauh dari kata cukup, jadi tidak perlu terburu-buru memutuskan. Namun karena ini masih daring, diharapkan masih banyak waktu untuk melengkapi fasilitas tersebut,” tukasnya. (wuu/khn/len)



Kolom Komentar

Share this article