Berita Kampus

Diseminasi, Babak Akhir Dari Pelaksanaan KKN 47

Pelaksanaan diseminasi KKN 47.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Panitia KKN 47 Unmul

SKETSA - Hari ini (7/10), panitia Kuliah Kerja Nyata (KKN) 47 Unmul laksanakan diseminasi bertema “Desa Tangguh Penyangga Ibu Kota”. Acara seremonial terakhir ini dimaksudkan untuk para mahasiswa KKN dalam menggagas luaran yang mereka hasilkan lewat berbagai program. Harapannya, KKN tahun ini tak hanya formalitas belaka namun memiliki kesan dan keberdampakan.

Seperti yang dikatakan Kiswanto selaku Ketua panitia KKN 47 Unmul, diseminasi ini memberi kontribusi tersendiri bagi kampus. "Tahun ini, kami berani menyebutkan bahwa akan ada kontribusi dari KKN terhadap peningkatan dan pencatatan luaran pengabdian masyarakat untuk peningkatan kerja Universitas Mulawarman," terangnya melalui Zoom, Kamis (7/10).

Agenda ini direncanakan terlaksana selama satu hari dengan total mahasiswa sebanyak 2.450 yang dibagi ke dalam 32 breakout room pada Zoom. Namun, terjadi kendala teknis seperti meruahnya partisipan yang berakibat pada molornya alur acara. Lantas, diseminasi terpaksa harus dilanjutkan esok hari.

Sebagaimana acara seremonial pada umumnya, kegiatan dibuka dengan sambutan-sambutan, pemaparan dari tiga narasumber dan tanya jawab. Setelah istirahat, tibalah waktunya bagi peserta KKN 47 untuk menghadiri sesi breakout room yang telah dijadwalkan dengan masing-masing people in charge (PIC) dan dipandu moderator pada setiap ruangnya.

Dalam sesi ini, peserta diminta menyiapkan presentasi dan perwakilan kelompok untuk menggambarkan kegiatan KKN dengan capaiannya. Panitia juga berujar, tiga presentasi terbaik akan mendapatkan penghargaan. Sketsa mewawancarai salah satu peserta diseminasi dari Kelompok Bontang 05 Kelurahan Berbas Tengah, Winda Hapsari.

Meski ia mengaku telah mendapat informasi diseminasi, namun perubahan rundown membuat ia dan timnya tertinggal dalam melakukan persiapan. Selain mempersiapkan materi untuk dipresentasikan, dirinya juga mempelajari topik-topik yang akan dibawa saat sesi breakout room.

"Karena ini online. Beberapa kali dalam pertemuan virtualnya, sejak pembekalan sampai hari diseminasi pun masih selalu mengalami kendala jaringan maupun sistem," keluhnya. 

Winda berharap agar panitia pelaksana KKN di tahun berikutnya dapat melakukan perbaikan dan mempersiapkan platform lain untuk berjaga-jaga.

"Selain itu, ada baiknya jika seluruh informasi diberikan dari jauh hari, agar peserta KKN tidak kebingungan dan dapat melaksanakan seluruh kegiatan dengan maksimal juga tidak dadakan," pungkasnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (7/10). (rst/fzn)



Kolom Komentar

Share this article