Berita Kampus

Dekan FISIP dan D Bicara dari Hati ke Hati

(Sumber ilustrasi : thetanjungpuratimes.com)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Keruhnya kasus status Facebook mahasiswi berinisial D akhirnya membuat Dekan FISIP Muhammad Noor memanggil D di hadapannya. Noor ingin bicara sekaligus mempertanyakan banyak hal dengan D. Saat itu D tak pergi menghadap dengan tangan kosong. Dia membawa sepucuk surat permohonan maaf lengkap dengan materai di atasnya.

“Dia (D) kelihatan sangat sedih. Dia tidak banyak membela diri, hanya terus-terusan minta maaf,” kata Noor kepada Sketsa.

Kepada Noor, D mengatakan sebelumnya telah lebih dulu dipanggil Kepala Prodinya, Lisbet Situmorang. Pada pertemuan itu pula, Noor menyampaikan keberatan pihaknya atas status yang ditulis D.

“Nak, kasus ini menyangkut nama baik lembaga dan pribadi masing-masing orang yang merasa terluka dengan adanya statusmu. Siapa pun yang tersinggung bisa saja mengadukan kamu dengan membawa pasal UU ITE. Saya bilang begitu,” kisah Noor.

Lebih lanjut, Noor juga meminta D untuk hati-hati menggunakan media sosial. Diam-diam Noor mengamati gerak-gerik D yang diketahuinya ikut mengomentari status Facebook salah satu dosen dengan nada sindiran.

“Saya perhatikan dia beberapa kali menuliskan status bernada kesal dan menyindir kami. Sebelumnya dia mengomentari status ibu Sri Murlianti (dosen FISIP). Itu sudah mulai-mulai. Sesudah itu dia membuat status sendiri lagi,” imbuhnya.

Terkait oknum yang mendorong D untuk menuliskan status demikian, Noor hingga kini tak berhasil mendapatkan jawaban. Sekalipun satu nama secara berulang-ulang muncul dalam keruhnya kasus ini, D hanya menjawab teman-temannya yang mendesak dia untuk menuliskan status bumerang tersebut. Perihal besaran UKT yang juga disinggung D dalam statusnya pun tak luput dari daftar pertanyaan Noor.

“Saya tanya siapa yang memberitahu dia kabar begitu, dia tidak pernah mau kasih tahu. Alasannya dia pusing karena teman-temannya mendesak dia supaya berbuat sesuatu. Saya tanya siapa teman-temanmu itu? Apakah situasinya sudah sedemikian genting sehingga kamu menulis itu? Dia bilang, dia sudah tidak tahu lagi. ‘Saya pusing. Saya stres, Pak. Teman-teman saya sudah tidak mau tahu lagi.’ Lalu, saya tanya UKT kamu berapa, ternyata Rp 500 ribu. Itu golongan terendah UKT di FISIP. Alasannya mewakili kegelisahan teman-temannya juga,” beber Noor sambil memeragakan percakapannya dengan D.

Saat ini, Noor masih belum bisa memastikan sanksi apa yang akan dijatuhkan. Adapun, yang telanjur beredar luas di media, sanksinya adalah skorsing selama satu semester. “Itu bisa jadi, tapi kami akan rapatkan dulu. Sanksi pasti ada, tidak bisa tidak,” tandasnya. (aml/wal)



Kolom Komentar

Share this article