Berita Kampus

Debat Kandidat: Molor Hingga Tangis Pecah

Sesi debat kandidat Pemira KM Unmul

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar: Fernanda Fadhila

SKETSA - Gedung Bundar Fakultas Pertanian (Faperta) dipadati sejumlah mahasiswa sejak Sabtu (14/12) pagi. Usut punya usut, di dalam gedung tengah dilangsungkan agenda debat kandidat pasangan calon (paslon) BEM KM Unmul. Acara yang diagendakan mulai pukul 8 pagi harus molor hingga kurang lebih 1 jam karena menunggu kedatangan kedua paslon.

Sekitar 09.50 Wita, agenda resmi dibuka dengan diawali pembacaan tilawatil quran sekaligus doa oleh Ahmad Fatur Rahman (FEB). Dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasissa (DPM KM), Fauzi Cahyama. Acara pembukaan dilanjutkan dengan sambutan ketua Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya (KPPR), Rahmad Maulana Nasution.

Layaknya agenda debat kandidat pada umumnya, panelis debat kali ini datang dari kalangan akademisi dan aktivis. Mereka adalah Makhwarie dan Dimas Ronggo GP. Kedua paslon diberikan kesempatan oleh moderator, Muhammad Rachim (Faperta) untuk meyampaikan visi-misinya terlebih dahulu.

Paslon 01 Idet-Reza mengusung visi membentang manfaat untuk Indonesia, dalam arti Mulawarman berdaya untuk semua. Sedangkan misi yang dibawa berupa aksi daya, daya literasi, daya relasi, dan daya daya prestasi sesuai yang tertera dI akun Instagram.

Pembacaan visi-misi juga turut disampaikan oleh paslon 02 Dion-Andi. Mengusung BEM KM Unmul sebagai lokomotif pembaharuan karya untuk Indonesia sebagai visinya.

Paslon ini juga membawa beberapa misi di antaranya aktif menjalin dan menjaga relasi, akselerasi karya kompetitif mahasiswa, kolaborasi gerakan sebagai wadah eksekusi aspirasi, responsif dalam pelayanan advokasi mahasiswa, yakin dan profesional dalam tata kelola organisasi.

Setelah penyampaian visi-misi, dilanjutkan dengan sesi lempar pertanyaan oleh masing-masing paslon. Dimulai dari paslon Dion-Andi yang mempertanyakan apakah program kerja Mulawarman Capacity Building yang diusung Idet-Reza hanya sekadar momentum atau berkesinambungan. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan baik dari panelis, paslon lain, maupun penonton debat.

Mendadak Emosional

Serangkaian acara debat satu persatu selesai dilaksanakan. Sampai akhirnya tiba pada penandatanganan pernyataan siap menang dan kalah oleh kedua paslon. Momen yang harusnya hanya berlangsung singkat mendadak berubah jadi emosional. Pasangan Idet-Reza tak kuasa membendung air mata tatkala mereka ingin menandatangani pernyataan tersebut.

Idet dengan tegas menyatakan kekecewaannya pada KPPR terkait perubahan timeline Pemira yang tiba-tiba. “Jujur kami kecewa, tekait timeline yang berubah,” tutur Idet.

Ia kembali menegaskan bahwa mundurnya timeline pelaksanaan Pemira ini juga menandakan kemunduran dalam berdemokrasi. Ia menilai bahwa timeline sebelumnya yang di-publish sudah sesuai, tak perlu diubah lagi seperti sekarang.

“Kita sama-sama ingin memperbaiki Unmul, kami juga ingin meninggalkan Unmul dengan politik yang sehat dan politik yang memandang semua golongan,” tegas Idet sembari terisak-isak.

Diiringi basmalah dan tangis Idet dan pasangannya, merekapun menandatangani pernyataan siap menang-kalah. Agenda debat kandidat terpantau lancar hingga selesai kurang lebih tengah hari. (sut/ann/fir/wil)



Kolom Komentar

Share this article