Buntut Kehadiran Jenlap Aksi Aliansi Mahakam dalam Bakti Sosial Polresta Samarinda
Aliansi Mahakam layangkan protes pada tindakan Jenlap Aksi yang dinilai mencederai pergerakan
- 11 Sep 2025
- Komentar
- 36 Kali

Gregorius @Tribun Kaltim
SKETSA - Aliansi Mahasiswa Kalimantan Timur Menggugat (Mahakam) melayangkan protes terhadap Jenderal Lapangan (Jenlap) Aksi, Renaldi Saputra. Hal ini disebabkan tindakannya yang dianggap mencederai pergerakan saat hadir dan mengaku mewakili seluruh Aliansi Mahakam dalam bakti sosial yang digelar oleh Polresta Samarinda, Kamis (11/9).
Media sosial dibuat ramai saat video Renaldi yang tengah mengikuti kegiatan bakti sosial beredar. Muncul banyak protes melalui media sosial bahkan grup WhatsApp mengenai hadirnya Jenlap Aksi pada kegiatan tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Aliansi Mahakam menggelar konsolidasi di Taman Unmul, Kamis (11/9) malam. Konsolidasi ini dihadiri oleh lembaga-lembaga yang tergabung dalam Aliansi Mahakam seperti BEM FH, DPM FKIP, bahkan mahasiswa yang tidak terikat dalam lembaga ikut hadir untuk mendengar penjelasan Renaldi selaku Jenlap.
Saat konsolidasi baru saja dimulai, langsung terjadi ketegangan antara Jenlap dan beberapa lembaga. Hal ini dikarenakan alasan hadirnya Renaldi pada kegiatan tersebut dianggap mencederai pergerakan. Sehari sebelum kegiatan bakti sosial dilaksanakan, Renaldi menerangkan bahwa telah mengadakan pertemuan dengan ketua-ketua lembaga mengenai kegiatan bakti sosial tersebut.
Presiden BEM FH Unmul sebagai salah satu lembaga yang hadir sehari sebelumnya menjelaskan bahwa, menghadiri kegiatan tersebut tindakan mengambil kesempatan disaat situasi seperti ini.
“Tadi malam saya hadir dan saya sampaikan pandangan saya seperti ini, apa yang dilakukan dan apa yang kita lakukan sangat oportunis”, ujarnya saat konsolidasi.
Kemudian konsolidasi berlanjut secara alot di mana banyak lembaga yang mempertanyakan hal-hal janggal yang ada, seperti kejelasan penggunaan uang donasi yang dianggap tidak rasional. Sayangnya, bendahara aksi tidak hadir dalam konsolidasi tersebut. Renaldi pun menjelaskan bahwa penggunaan uang donasi sudah tercatat namun belum tersusun dengan rapi dan akan segera dirincikan dengan lengkap.
Ia juga meminta maaf kepada Aliansi Mahakam atas kehadirannya pada kegiatan bakti sosial tersebut dan menyatakan akan tetap melaksanakan aksi ke depannya demi memperjelas bahwa Aliansi Mahakam tidak mengalami kemunduran.
Meski telah memberikan penjelasan mengenai protes-protes yang ada, ketidakpuasan dan kekecewaan tetap terjadi. Pasalnya, penggunaan dana aksi yang tidak jelas dan tindakannya mewakili aliansi telah merusak kepercayaan dari Aliansi Mahakam itu sendiri.
Menindaklanjuti hal tersebut, awak Sketsa menemui Renaldi selepas konsolidasi untuk bertanya secara langsung dan menanyakan lebih jelas mengenai kejadian tersebut. Renaldi menjelaskan bahwa kehadirannya pada bakti sosial bukanlah bentuk kemunduran melainkan komitmen dalam upaya aksi yang damai.
“Sesuai dengan release yang kami buat itu tidak untuk melegitimasi terkait pengkerdilan atau kemudian kemunduran dari pada gerakan kita hari ini, itu adalah bentuk komitmen kita bahwa gerakan di Kalimantan Timur khususnya Samarinda itu adalah aksi yang damai,” ucapnya.
“Satu yang tadi kami tegaskan aliansi akan tetap turun ke jalan atau kembali melakukan gerakan-gerakan yang benar-benar mewakili masyarakat Samarinda atau Kalimantan Timur. Untuk salah satu tindakan yang kami lakukan menyimpul kembali kelompok-kelompok, kawan-kawan yang mulai renggang,” lanjutnya.
Renaldi juga menjelaskan hasil dari konsolidasi yang telah dilakukan.
“Untuk hasil konsol malam ini kita sepakat bahwa perangkat aksi tetap. Kemudian akan ditambah beberapa perangkat aksi yang kurang berdasarkan evaluasi kemarin. Untuk pergerakan ke depan, jelas kita bakal membangun simpul-simpul untuk kemudian membangun agitasi ke mahasiswa dan masyarakat, dan melakukan rencana tindak lanjut terkait ke depan mau aksi di mana dan aksinya seperti apa?” ungkapnya.
Di akhir wawancara Renaldi menegaskan, Aliansi mahakam akan tetap menyuarakan aspirasi serta keresahan masyarakat Samarinda dan Kalimantan timur. (man)