Berita Kampus

Banyak Bangunan Mangkrak, Bohari: Enggak ada Uangnya

Salah satu gedung yang pembangunannya terhenti, terletak di samping Gerbang Unmul jalan M. Yamin.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber gambar: Eka Rizki

SKETSA – Sejak 2018 silam, Unmul gencar membangun gedung di beberapa titik. Namun timbul pertanyaan, mengapa hingga saat ini beberapa bangunan mangkrak tak kunjung selesai, justru malah membangun bangunan baru?

Ditemui di ruangannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Bohari Yusuf, mengatakan bangunan yang mangrak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Namun saat ini APBD hanya mendanai pendidikan tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Sedangkan perguruan tinggi mendapat kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Itu bangunan dari APBD semua, tapi tiba-tiba APBD berhenti. Perguruan tinggi mengurus ke pusat, tapi pusat enggak ada duitnya, mangrak lah jadinya,” ujar Bohari.

Sedangkan pembangunan yang berjalan saat ini bersumber dari dana hibah Islamic Development Bank (IsBD), yang mana dana tersebut tidak boleh digunakan untuk menyelesaikan bangunan yang masih setengah jadi.

Bohari mengatakan terdapat 12 bangunan yang mangkrak di Unmul. Sebelumnya ada 16 bangunan, tetapi empat bangunan telah rampung, yaitu gedung Pasca Sarjana, Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Magister Manajemen.

“Ada 12 yang mangkrak, karena enggak ada duitnya. Masih banyak yang perlu dicarikan uangnya, totalnya Rp300 miliar,” ujarnya.

Status Kepemilikan Gedung

Dalam berita Sketsa Januari 2018 silam, ada tiga gedung yang belum jelas status kepemilikannya, yaitu gedung Metro, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Ikatan Alumni. (Baca: https://www.sketsaunmul.co/berita-kampus/status-gedung-tak-jelas-sugiarta-itu-punya-orang/baca)

Bohari mengatakan gedung Ikatan Alumni telah diserahkan ke Unmul dan gedung ISEI juga merupakan bagian dari Unmul.

“ISEI itu enggak masalah karena bagian dari kita. Orang-orang kita semua di situ,” katanya.

Bohari mengaku belum mengetahui stasus gedung Metro. Ia mengatakan jika bukan milik Unmul, maka harus wajib membayar uang sewa, kalau tidak ingin membayar maka harus menyerahkan ke Unmul.

“Yang masalah itu kalau dia berusaha di dalam Unmul, dia cari duit dalam Unmul. Nah, itu baru bermasalah,” tutup Bohari. (erp/wuu/aul/els)



Kolom Komentar

Share this article