Banjir di Unmul Belum Teratasi, Mahasiswa Minta Kampus Segera Lakukan Penanganan Serius
Banjir akibat hujan deras kembali landa Unmul, ganggu aktivitas belajar mahasiswa di beberapa fakultas
- 10 Jun 2025
- Komentar
- 111 Kali

Sumber Gambar: Tiktok @an_nsa
SKETSA - Hujan deras yang mengguyur Samarinda berdampak banjir di sekitar lingkungan kampus Unmul. Berbagai fakultas pun terkena imbas dari efek banjir tersebut, terutama fakultas yang berada di kawasan rendah seperti FEB, FKIP, dan Fahutan. Genangan air yang masuk ke sejumlah ruang dan koridor kelas, sangat menghambat aktivitas perkuliahan serta mobilitas mahasiswa.
Dekan FKIP Unmul Susilo menyebutkan, posisi kampus yang berada di dataran rendah sebagai penyebab utama dari banjir yang kerap melanda. Ia juga mengatakan bahwa pengendalian banjir agaknya sulit dilakukan dalam jangka panjang jika tidak dalam rencana yang matang.
“Air dari dataran tinggi, termasuk area Fakultas Kedokteran (FK) semuanya turun ke FKIP. Infrastruktur drainase kita sangat terbatas karena kondisi geografis dan lahan yang sudah padat,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (5/6) lalu.
Susilo menegaskan bahwa proses ini merupakan bagian dari rencana besar Kementerian Pendidikan. Namun demikian, sebelum relokasi itu terwujud, pihak dekanat menyiapkan berbagai langkah mitigasi sementara.
“Kami mengusahakan pengurasan udara secara cepat dan mengalihkan ruang kuliah ke tempat yang lebih aman seperti ruang S2. Dalam kondisi darurat, kuliah daring juga akan diaktifkan,” ucapnya.
Banjir yang melanda beberapa wilayah di kampus Unmul tentu menuai keluh dari mahasiswa yang terdampak. Salah satu mahasiswa dari Fahutan, Oktavia Saputra menyampaikan keluhannya terhadap banjir.
“Proses perkuliahan menjadi terganggu banyak mahasiswa tidak dapat menuju kampus, dikarenakan akses menuju kampus pun juga terdampak banjir akhir-akhir ini,” ungkap Oktavia saat diwawancarai, Rabu (4/6).
Dirinya berharap Unmul dapat segera mengambil tindakan akan kendala yang selalu dialami Unmul ketika intensitas hujan tinggi.
“Saya berharap pihak universitas segera mengambil langkah-langkah nyata, seperti perencanaan infrastruktur dan drainase yang lebih baik,” harapnya.
Kritik dan saran juga disampaikan oleh mahasiswa FKIP, salah satu kampus yang selalu terdampak banjir, Nuryan. Dirinya juga setuju banjir yang tidak diatasi dengan baik oleh kampus merenggut kenyaman dalam belajar.
“Harapan saya kedepan, kampus dan juga pihak terkait lebih serius menangani persoalan lingkungan yang akhir-akhir ini sering terjadi,” harap Nuryan saat diwawancarai di hari yang sama.
Perlunya kerja sama yang seimbang, agar permasalahan ini dapat teratasi dengan lebih adaptif. Dengan melibatkan semua anggota yang berperan di dalam kampus. Sebab banjir merupakan ancaman rutin, dengan kondisi berulang setiap tahunnya. (ica/kia/myy)