Berita Kampus

2020, Ucapkan Selamat Tinggal pada IndoXXI

Ucapkan selamat tinggal pada situs streaming film gratis terbesar di Indonesia, IndoXXI.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: IndoXXI

SKETSA – “Sangat berat tapi harus dilakukan, terima kasih kepada seluruh penonton setia kami, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020 kami akan menghentikan penayangan film di website ini demi mendukung dan memajukan industri kreatif tanah air, semoga kedepannya akan menjadi lebih baik. Salam, IndoXXI,” adalah kalimat yang akan Anda temui tatkala mengakses situs IndoXXI

Mari ucapkan selamat tinggal pada situs streaming film gratis terbesar di tanah air. Terhitung sejak 1 Januari 2020, situs ini sudah tak bisa lagi diakses. Kesedihan mendalam turut dirasakan sebagian besar pengguna laman ini.

Sejak Desember lalu, pemerintah sudah aktif menyiarkan perihal penutupan ini. Maka tak heran ketika mengakses website tersebut, Anda akan disambut dengan rentetan kalimat bertuliskan perpisahan seperti di atas.

Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) menilai penutupan ini sebagai upaya dalam memberantas para pelanggar Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 

Upaya ini dilakukan dengan men-shutdown seluruh situs penyedia film bajakan, termasuk IndoXXI. Kemenkominfo, seperti yang dikutip pada cnnindonesia.com bekerja sama dengan Coalition Against Piracy (CAP) dan Ditjen HKI Kemenkumham. 

Namun, bak memberantas tikus-tikus berdasi, setiap satu situs yang dihapus akan muncul situs streaming dengan URL baru. Sederhananya, pemilik situs ini hanya bergonta-ganti domain. 

Memang, pembajakan film menjadi kasus serius yang ada di Indonesia. Tak hanya tanah air, negara-negara Asia Tenggara lain seperti Thailand juga memiliki catatan tinggi akan kasus pembajakan film melalui situs-situs streaming online gratis.

Reaksi yang Muncul Terkait Penutupan Situs

Gonjang-ganjing penutupan ini juga tentu menghebohkan jagat maya. Mulai dari beberapa hashtag yang sempat trending di Twitter, hingga munculnya berbagai meme yang berkaitan dengan hal ini. 

Beberapa warganet ramai-ramai mendukung keputusan ini, namun tak sedikit juga yang menyayangkan hal tersebut. Mereka menilai bahwa penutupan ini akan membatasi akses mereka dalam menikmati film-film gratis lagi. 

Terkait dengan penutupan ini, Sketsa mencoba mencari tahu bagaimana sudut pandang pengguna laman tersebut, yang kebanyakan dari kaum milenial apalagi mahasiswa. 

“Ini bagus sebenarnya, karena situs semacam itu jelas ilegal. Apalagi jikalau mau mendorong kemajuan industri perfilman tanah air,” terang Derai Suryadi. 

Namun, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini menambahkan jika penutupan tanpa solusi yang konkret juga bukan jalan satu-satunya. Ia menilai bahwa pemerintah harus lebih jeli memikirkan dampak setelahnya. Derai menambahkan, bahwa kota-kota yang belum tersedia bioskop juga perlu menjadi pertimbangan. 

“Mungkin pemerintah bisa bekerja sama dengan penyedia bioskop untuk menyediakan layanan streaming film yang sedang tayang. Semacam bioskop online, hanya saja lebih legal dan tertata penggunaannya,” tambahnya. 

Senada dengan Derai, Putri Yustisia juga menuturkan hal serupa. Ia menganggap fenomena penutupan ini cukup sulit dilakukan, mengingat penikmat situs streaming online sangatlah banyak.

“Ini sejujurnya jadi masalah serius karena buntutnya pasti pembajakan film. Apalagi kalau bukan menghambat industri film Indonesia,” ungkap mahasiswi Psikologi 2018 ini. 

Jadi, terkait penutupan ini, sudahkan kamu say goodbye dengan penyedia layanan streaming film gratis beserta PeinAkatsuki atau Lebah Ganteng yang membantumu memahami isi film melalui subtitle? (sut/len)



Kolom Komentar

Share this article