Tentang Kami

Menjawab Masalah Birokrat Lewat Sketsa Public Discussion

Foto saat diskusi masalah UKT berlangsung. (Foto: Nur Elisha)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA- Saat ini sedang hangatnya isu mengenai Uang Kuliah Tunggal (UKT) jalur Mandiri memberatkan calon mahasiswa baru dan terbaru ini  soal birokrat Unmul menggelar rapat berformat Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Blue Sky Balikpapan, 2 hingga 4 Agustus lalu.

Hal tersebut menuai berbagai kecaman dari mahasiswa. Tak sedikit mahasiwa yang berspekulasi negatif. Oleh karena itu, LPM Sketsa Unmul berinisiatif membentuk sebuah forum diskusi yang mempertemukan pihak rektorat dan perwakilan dari mahasiswa. Tujuan forum yang bernama Sketsa Public Discussion ini untuk menjawab keresahan isu birokrat terkait UKT dan Rapat Balikpapan di kalangan mahasiswa Unmul.


Tim LPM Sketsa Unmul foto bersama Wakil Rektor bidang Akademik, Mustofa Agung Sardjono (tengah), Wakil Rektor bidang Keuangan, Abdunnur (sebelah kanan) dan Muhammad Gatot Subratayuda sebagai moderator acara. 

Diskusi yang digelar di Student Center Unmul, Senin pagi tadi (15/5) dihadiri oleh Wakil Rektor bidang akademik, Mustofa Agung Sardjono dan Wakil Rektor bidang keuangan, Abdunnur. Serta dihadiri oleh Presiden BEM KM Unmul, Muhammad Teguh Satria, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM KM Unmul, Freijae Rakasiwi dan sembilan delegasi BEM Fakultas. Diskusi yang dimoderator oleh Mantan Wakil Presiden BEM KM Unmul 2014, Muhammad Gatot Subratayuda.            

Melalui diskusi ini, Abdunnur memaparkan alasan mengapa UKT Mandiri sangat mahal. Abdunnur juga menegaskan bahwa UKT yang ada saat ini sudah sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2016.

Terkait rapat rektor di Balikpapan kemarin, Sardjono kembali menjelaskan alasan rapat tersebut digelar di luar kota, ia juga menegaskan bahwa dana rapat bukan berasal dari UKT mahasiswa. Menanggapi penjelasan dari wakil rektor, Presiden BEM KM Unmul, Muhammad Teguh Satria mengungkapkan dua point pertanyaan yang menurutnya perlu ditindaklanjuti yakni, penggolongan UKT yang transparan dan transparansi anggaran.

Delegasi BEM Fakultas juga angkat bicara. Salah satu delegasi dari BEM Farmasi. Ia mengungkapkan golongan UKT dari tingkatan harganya sangat jauh.  Pesan dari moderator sebelum menutup acara yaitu agar mahasiswa tetap mengawal birokrasi kampus.(els/mwp)    



Kolom Komentar

Share this article