Tentang Kami

Journalistic and Leadership Training, Paket Komplit Selami Sketsa

Foto bersama anggota Sketsa dengan beberapa alumni yang turut hadir dalam Journalistic and Leadership Training. (Sumber foto: dok. Sketsa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Masih dalam rangkaian hangat penyambutan anggota baru, LPM Sketsa mengadakan Journalistic and Leadership Training (JLT) yang dilangsungkan pada 25-26 Februari lalu.

Bertema “Membangun Loyalitas Jurnalis Kampus”, agenda ini merupakan hal wajib bagi seluruh anggota baru Sketsa tiap tahunnya. JLT diharapkan mampu mengasah jiwa kepemimpinan, kemampuan menulis, dan rasa kekeluargaan antar sesama anggota Sketsa.

Di tahun yang ke sepuluh, JLT diikuti 32 Sketsa 10. Mereka terbagi dalam lima kelompok untuk memainkan beberapa games dan hal-hal lain yang telah dipersiapkan panitia.

Hari pertama dimulai pukul 09.00 Wita, berisi penyampaian laporan Ketua Panitia JLT 2017, Denny Maulida. Kemudian sambutan Khajjar Rohmah, Ketua Umum LPM Sketsa. Seremonial itu khidmat berlangsung setelah sebelumnya seluruh anggota Sketsa melebur dalam permainan estafet gelang.

Kegiatan berikutnya adalah sesi debat dan diskusi soal verifikasi media. Untuk diketahui, pada (9/2) lalu Dewan Pers mengeluarkan kebijakan berupa verifikasi media, yakni memberikan barcode khusus kepada media-media yang diakui dan "dijamin" tidak dikhawatirkan menebar hoax. Baru 74 media yang mendapatkannya. Sedangkan untuk lembaga pers mahasiswa, tidak satu pun terdaftar di dalamnya.

Selayaknya kebijakan dan hukum alam. Tentu kebijakan ini punya dua mata, pro dan kontra. Ada yang merasa kebijakan ini ampuh memerangi hoax. Ada pula yang merasa ini memenjara kebebasan utamanya bagi media yang tak terverifikasi. Inilah yang menjadi mosi debat. Sketsa 10 tampak antusias berpendapat dan menyanggah. Suasana memanas. Landasan hukum bertebaran.

Tak cukup debat, Sketsa 10 lalu melahap materi tentang jurnalistik dan kepemimpinan. Tak tanggung-tanggung dua pemateri didaulat untuk itu. Mereka adalah Ahmad Agus Arifin alias Tebe dan Ibrahim alias Baim. Keduanya alumni LPM Sketsa. Tebe, dulunya Ketua Redaksi LPM Sketsa 2013. Sedangkan Baim, Ketua Umum LPM Sketsa 2013. Keduanya pun kini sama-sama aktif sebagai wartawan media profesional.

Malam tiba dengan tidak dingin. Agenda Temu Alumni menjadi penghangat tersendiri. Hadir Wawan Susilo, Ketua UKM Jurnalistik kedua tahun 2009. Dulu, masih bernama UKM Jurnalistik dan pada 2015 resmi berganti nama menjadi LPM Sketsa melalui musyawarah besar.

Ada pula Raden Roro Mira Budiasih, Ketua LPM Sketsa 2015/2016, Sri Nurliyanti, Bendahara LPM Sketsa 2015, serta Ibrahim, Ketua UKM Jurnalistik 2013/2014.

Puas bertemu dengan alumni, seluruh peserta diistirahatkan guna mempersiapkan diri untuk kegiatan esok harinya. Selang beberapa jam, peserta dibangunkan untuk kembali. Bercahayakan lilin, agenda dini hari ini merupakan perenungan dan berbagi cerita lebih dalam antara panitia dan peserta. Tak sedikit dari mereka yang menitikkan air mata.

Renungan tersebut berakhir pukul 04.00 Wita, selanjutnya bersiap untuk beribadah atau beristirahat kembali. Dinginnya hawa pagi, ternyata tidak menyurutkan semangat peserta. Agenda berlanjut dengan senam pagi, biar tak monoton pagi itu ada tiga senam diperagakan, Chicken Dance, Senam Pinguin, dan Senam Manise. Kehebohan terjadi tatkala peserta dibagi dua kelompok dan melakukan Senam Battle.

Kenyang senam dan mengisi perut yang berisik, keseruan kembali hadir saat game tebak gambar. Beberapa kelompok puas dengan poin mereka yang cukup banyak, sedang lainnya mencoba tabah dengan poin sekadarnya yang didapatkan.

Setelah hati, perut, dan pikiran aman, hari terkahir JLT itu berlanjut pada sesi praktik pelatihan. Sketsa 10 duduk berkelompok sesuai dengan bidang yang diambil dan memperdalam bidang tersebut.

Peserta yang mengambil reporter, mereka akan mewawancarai teman yang lain dan menjadikan teman tersebut sebagai sosok dalam sebuah berita. Semua sibuk mencari rekan yang akan diwawancara dan mencari posisi yang tepat untuk menulis.

Tulisan itu nantinya akan dikumpulkan dan dikoreksi Ketua Redaksi LPM Sketsa, Wahid Tawaqal.

Di sisi lain peserta yang mengambil bidang fotografi, praktik pelatihan diajarkan salah satu anggota Sketsa 9, Fajar Tri Mahardika. Di sudut ruang lainnya, tampak Mayang Indriani Risna Biru tengah berbagi bersama Sketsa 10 yang mengambil divisi Litbang. Begitu pun dengan Rizky Rachmadiani yang berbagi tentang layouter dan Jati Dwi Juwitaningrum dalam bidang videographer.

Setelah melewati serangkaian acara, pukul 12.00 Wita, acara ditutup dengan pengumuman peserta terbaik dan bagi-bagi hadiah. Peserta terbaik diraih Mochammad Fernanda Fadhila dan Fira Panduwinata. Agenda JLT tuntas diakhiri dengan sesi foto bersama, para peserta berpamitan dan bergegas menuju rumah dengan membawa kesan masing-masing. (adl/jdj/aml)




Kolom Komentar

Share this article