Sosok

Sosok Yusriansyah: Lulus Cepat dengan Prestasi Mengkilap

Sosok Yusriansyah (Sumber: Istimewa)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Gimik Yusriansyah ramah ketika ditanyai Sketsa hari Rabu, 12 Februari 2018 tentang pengalaman masa studinya di Fakultas Ilmu Sosial (FISIP) Unmul. Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan angkatan 2014 ini punya dua kelebihan yang sangat diidamkan mahasiswa lain: lulus cepat dan prestasi akademik mengilap.

Ia telah selesai pendadaran pada 22 Januari lalu dan lulus dengan range waktu–dari awal masuk kuliah sampai pendadaran–cukup cepat: 3,7 tahun. Sedang untuk prestasi akademik, ia punya pengalaman mentereng. Dirinya pernah ikut di 25 kategori lomba se-Indonesia, termasuk jadi delegasi ke luar negeri selama masih aktif jadi mahasiswa. 

Dari berbagai lomba yang Yusri–sapaan akrabnya–ikuti, debat adalah kategori yang paling dominan mengantarnya ke berbagai kota. Sedang sisanya adalah delegasi belajar, pidato, dan berbagai lomba lainnya.

“Paling sering ikut lomba debat. Lomba terakhir yaitu lomba (diskusi) Parade Cinta Tanah Air,” ucapnya. “Kemudian pada November kompetisi tentang Starting Line (Camp Indonesia). Saya jadi delegasi dari Kaltim bersama 2 orang yang juga mahasiswa Unmul dan di kirim ke Jakarta,” tambahnya.

Dari deretan pengalaman lombanya, pemuda kelahiran 13 Oktober 1996 itu menyebut lomba Diksusi Parade Cinta Tanah Air Tingkat Nasional oleh Kementrian Pertahanan RI Tahun 2017 di Cibubur, Jakarta adalah kategori lomba yang paling sulit. Dia kemudian menyebut alasan mengapa lomba tersebut jadi sulit. 

“Setiap provinsi sudah mempersiapkan orang-orang yang memang handal dalam bidangnya. Jadi, mungkin agak sulit sih untuk kita bersaing di dalamnya. Tapi, saya dan tim yang menjadi perwakilan Kaltim berhasil mendapat peringkat ke-4,” ungkitnya. 

Sebelum mengikuti berderet lomba berunsur speaking, lomba pertama yang ia ikuti justru adalah berunsur tulisan, yakni esai. Namun, ia terus mengembangkan dirinya lagi dan berusaha keluar dari zona nyaman. Setelahnya ia mulai mengikuti lomba debat, akhirnya lomba itu jadi kategori tersering yang terus diikuti. 

Ketika ikut lomba ke luar kota, anak rantau asal Kutai Timur tersebut mengaku tidak pernah mendapat kesulitan dalam hal dispensasi kuliah. Yusri malah mengatakan perizinan di FISIP terbilang mudah, salah satu alasannya karena didukung penuh oleh para dosen. 

“Dosen yang tanda tangan di KRS saya itu adalah dekan (Muhammad Noor). Jadi beliau sangat merekomendasikan untuk ikut lomba kayak gitu. Untuk masalah izin sebenarnya sih gak ada yang mempersulit sejauh ini untuk saya pribadi,” terangnya.

Batu Kerikil Menuju Sukses

Dalam perjalanan tentu tak selalu jalan mulus, Yusri pun juga pernah mengalami. Ada beberapa tantangan yang ia temukan saat mengikuti lomba ke berbagai kota, salah satunya soal pendanaan. 

Saat pertama kali akan mengikuti lomba, ia mengaku kesulitan saat mengajukan permohonan dana ke pihak fakultas. Bahkan ajuannya pernah ditolak mentah-mentah. Ia lalu berpikir, hal itu wajar karena saat itu dirinya belum terlalu dikenal, maka upaya meyakinkan birokrat pun terkesan sangat sulit. 

Yusri lalu melakukan percobaan kedua untuk kategotri lomba berbeda. Juga hasilnya sama: ditolak. Namun pada percobaan kedua itu–dan setelah ada upaya memohon, ajuan yang ia dan tim usulkan akhirnya dibantu, tapi hanya setengah dari nominal ajuan.

“Saat saya dan teman-teman saya akan ikut National Political Debate Competition di Universitas Negeri Semarang tahun 2016, birokrat terus bertanya soal kesiapan dan keyakinan kita. Bahkan mereka sudah ber-negatif thinking duluan. Mereka kira, kita mau cari jalan-jalannya saja. Untungnya permohonan kami di acc walaupun hanya dibantu Rp3 juta dari Rp6 juta yang kita ajukan,” ceritanya.

Meski hanya dibantu setengah dari ajuan, ia dan tim tetap berangkat ke Semarang. Kenekatan dan usahanya akhirnya berbuah manis, Yusri dan tim berhasil meraih Juara 1 di akhir edisi lomba debat. Prestasi itu belakangan diketahui Muhammad Noor–Dekan FISIP–saat dekan FISIP Universitas Padjajaran mengucapkan selamat kepadanya melalui grup obrolan Forum Dekan FISIP skala nasional.

“Jadi setelah kita dapat reward itu, proses pengajuan dana jadi lebih gampang karena sudah ada nama khususnya di tingkat fakultas,” lontarnya bersemangat. 

Rahasia Mengapresiasi Diri

Setiap orang tentu memiliki potensi untuk mengikuti kompetisi, namun kurangnya informasi jadi salah satu alasan sehingga sulit untuk ikut berbagai perlombaan. Menurutnya, banyak mahasiswa kurang berani untuk mencoba. Ia meyakini bahwa setiap kompetisi membutuhkan proses panjang yang harus dilewati. Kemudian untuk menjadi seorang pemenang, maka dibutuhkan usaha untuk mencoba.

Dirinya mengatakan bahwa penyebab ia lulus cepat adalah karena ketanggapannya dalam menyelesaikan setiap tugas kuliah. Ia lalu membocorkan salah satu tips unik yang sering dipakai untuk mengapresiasi diri sendiri.

“Misalnya ketika saya sudah menyelesaikan satu pekerjaan atau mendapat prestasi, saya akan membawa diri saya untuk bersenang-senang seperti membeli es krim,” ujarnya sembari tertawa. 

Menurutnya memang perlu mengapresiasi diri sendiri bahkan memberikan penghargaan atas apa yang telah dicapai agar membuat diri menjadi lebih bersemangat. Sayangnya, hal sederhana seperti itulah yang sering dilewatkan kebanyakan mahasiswa. (yun/est/nit/dan/adl)

Rentetan prestasi Yusriansyah:

  1. Juara 1 National Political Debate Competition di Universitas Negeri Semarang Tahun 2016

  2. Delegated Youth Excursion In Malaysia and Singapore, January 2016

  3. Juara 1 Lomba Diskusi Parade Cinta Tanah Air Provinsi Kalimantan Timur, Kementrian Pertahanan RI Tahun 2017

  4. Peringkat 4 Lomba Diksusi Parade Cinta Tanah Air Tingkat Nasional, Kementrian Pertahanan RI Tahun 2017

  5. Juara 2 Lomba Menulis Artikel Parade Cinta Tanah Air yang di selenggarakan Oleh Kementrian Pertahanan dan Keamanan tahun 2014

  6. Delegasi Kalimantan Timur dalam ajang Starting Line Camp Indonesia Kategori Student Patner Regional II oleh Line Indonesia

  7. Juara 1 Lomba Debat Mahasiswa, Mulawarman Festival Tahun 2015

  8. Harapan 2 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional, Universitas Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan Tahun 2016

  9. Harapan 2 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017

  10. TOP 4 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional, di Institute Teknologi Kalimantan Tahun 2017

  11. TOP 10 Lomba Karya Tulis Ilmiah, dalam rangka Pekan Ilmiah Nasional, di Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

  12. Juara 3 Orasi Ilmiah Gerakan Pemuda Dayak Tahun 2016 se-Kalimantan Timur

  13. Juara 1 Lomba Debat Mahasiswa STT Migas Balikpapan Tahun 2017 Tingkat Kalimantan Timur

  14. Juara 1 Lomba Debat Mahasiswa HMJ Manajemen Tingkat Regional Kalimantan Timur Tahun 2016

  15. Juara 1 Lomba Debat Mahasiswa Ecophoria tahun 2015

  16. Juara 2 Lomba Debat Mahasiswa Ecophoria Tahun 2016

  17. Juara 3 Lomba Pidato Pendidikan Tingkat Regional tahun 2015

  18. Juara 3 Lomba Pidato Kesehatan oleh BEM FKM Unmul Tahun 2015

  19. Juara 1 Lomba Pidato Kepemimpinan “Pekmafis Unmul” Tahun 2014

  20. Juara 1 Lomba Debat Politik “Pekmafis Unmul” Tahun 2014

  21. Harapan II Lomba Makalah Quran MTQ Kabupaten Kutai Timur

  22. TOP 6 Esai “Hak Politik” di Universitas Negeri Semarang

  23. TOP 10 Esai “Pendidikan “ di Universitas Syiah Kuala

  24. Juara 1 Pentas Seni Khas Dalam Ajang SocioPreneur Camp di Parung, Bogor Tingkat Nasional Tahun 2016

  25. Juara Umum Sociopreneur Camp Tingkat Nasional Tahun 2016



Kolom Komentar

Share this article