Rosna Islamika, Menjadi Versi Terbaik dalam Mencapai Prestasi
Sosok mahasiswa berprestasi
Sumber Gambar : Istimewa
SKETSA - “Tidak ada cara khusus untuk tetap konsisten dalam mencapai prestasi selama ini. Tentunya, niat dan juga tujuan selalu saya pegang teguh untuk menjadi versi terbaik diri saya.”
Itulah kunci dalam menggapai segudang prestasi bagi Rosna Vidya Islamika. Gadis yang merupakan wisudawati terbaik Unmul ini lulus dari dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan IPK 3,95 alias nyaris sempurna.
Dihubungi Sketsa pada Minggu (4/4) lalu, Rosna menyambut hangat awak Sketsa untuk berbagi pengalamannya. Mahasiswi kelahiran Samarinda tersebut mengaku jika ia selalu menerapkan afirmasi positif dalam perjuangannya meraih prestasi. Ini membuatnya yakin bahwa secara mental dan fisik, ia dapat lebih percaya diri serta lebih kuat menghadapi tantangan. Perjuangan yang dilakukan membuatnya mampu menghadapi berbagai situasi, sehingga niat dan tujuan awal yang telah dibuatnya akan tercapai.
“Walaupun tidak mendapatkan prestasi, menurut saya kita tidak akan kecewa. Kembali lagi bahwa cara tersebut ditujukan untuk memiliki rasa percaya diri juga pantang menyerah dalam berbagai hal,” tuturnya.
Baginya, memiliki afirmasi positif akan berpengaruh kuat terhadap peneguhan diri. Hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana perjalanan ke depan, kemudian membantunya meraih prestasi sebagai hasil dari perjuangan yang telah dilakukan selama ini.
Di lingkungannya, Rosna mengatakan jika ia dikenal sebagai sosok yang ambisius dalam meraih cita-citanya. Dia pun tidak merasa keberatan dengan hal tersebut, justru menganggapnya sebagai hal yang positif. Tekadnya itu membuatnya memikirkan planning dan strategi yang harus dilakukan untuk kepentingan masa depannya.
Rosna pun tak mengindahkan segala bentuk ucapan negatif terkait dirinya dan menanggapinya dengan santai. “Saya bodoh amat aja sih. Ngapain terlalu dipikirin, santai saja selama mereka tidak dengki kepada saya, tidak melukai saya. Tidak masalah karena setiap orang berhak untuk berpendapat,” ucapnya.
Secara pribadi, ia bersedia untuk memotivasi sekitarnya dalam menyebarkan semangat yang memacu berkarya. Ia menyebutkan, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mencapai cita-citanya. Rosna meyakini, jika segala keberhasilan dan prestasi yang telah di genggamnya merupakan hadiah kecil atas penghargaan dari Tuhan untuk sebuah niat dan tujuan yang baik.
Kepercayaan terhadap kekuatan niat dan tujuan baik, membuatnya memiliki motivasi yang begitu besar. Faktor inilah yang membantunya terus maju dan melangkah dalam meraih prestasi. Seperti membahagiakan kedua orang tua, kerabat juga seluruh pihak yang telah memberinya dukungan dan doa selama ini.
Gadis yang berpengalaman sebagai staf administrasi dan keuangan Salty Indonesia tersebut turut menjelaskan bahwa mengerjakan sesuatu dengan ikhlas juga tulus akan meningkatkan motivasi dalam menggerakan niat dan meraih tujuan yang telah diprioritaskan.
Rosna juga membagikan kiat-kiatnya dalam pengerjaan skripsi. Pertama, tidak menganggap skripsi sebagai beban. Lalu, tidak terlalu menekan diri dan menjadikan skripsi sebagai penyebab masalah atau stres. Melainkan dengan pembawaan yang santai namun konsisten. Kemudian, jangan mengerjakan skripsi dalam sekali waktu atau menggunakan sistem maraton karena memicu stres.
“Gak apa-apa kalau hari ini kita stop dulu, santai dulu. Yang penting konsisten mengerjakan. Jangan sebulan gak ngerjain, keterlaluan tuh. Pelan pelan dengan konsisten, dibandingkan cepat-cepat tapi tidak ada konsistensi,” pesannya.
Ketika ditanya mengenai progres apa yang ia kerjakan, ia berkeinginan agar semua ilmu yang ia miliki dapat bermanfaat bagi orang lain. Rosna juga memiliki harapan yang besar untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai penutup, ia berpesan kepada para mahasiswa yang masih berjuang untuk tidak mudah menyerah, putus asa sampai terbawa stres yang berlarut dalam pengerjaan skripsi.
“Jika sedang mengalami kebingungan hingga putus asa dengan skripsi, segera cari seseorang yang dapat diajak untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Bisa dengan senior atau kakak tingkat, maupun kenalan yang dianggap mampu. Jangan lupa pula untuk terus berkomunikasi dengan dosen pembimbing dalam memperlancar proses skripsi,” katanya.
Terus yakin dan percaya diri dapat menjadi kekuatan lebih dalam menjalani setiap prosesnya. Itulah yang harus ditanamkan pada setiap pribadi. “Kalau kamu sendiri sudah tidak yakin dengan dirimu sendiri, bagaimana orang lain mau membantu kamu? Jangan menjadi penghambat bagi diri sendiri,” tutupnya. (khn/len/rst)