Sosok

Nella, Menginspirasi di Balik Perpustakaan Unmul

Nella Afriyani, satpam perempuan di Perpustakaan Unmul. (foto: Siti)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Bagi kamu yang pernah berkunjung ke Perpustakaan Unmul, tentu tak asing dengan sosok satu ini. Perempuan berparas ayu dengan setelan seragam putih dipadu biru biru tua, dilengkapi hijab putih yang menutupi kepalanya. Ia sering dijumpai di meja resepsionis tak jauh dari pintu masuk perpustakaan. Nella Afriyani. Salah satu satuan pengamanan yang bertugas di Perpustakaan Unmul. Seperti diketahui, rata-rata profesi ini identik dengan laki-laki. Namun bukan berarti perempuan tidak mungkin menjadi bagian dari satuan pengamanan.

Gadis asal Bogor ini bersedia untuk berbagi ceritanya, meski sebelumnya sempat malu-malu. Sejak kecil hingga menamatkan pendidikannya, Bogor menjadi tempat Nella. 2014, ia memilih hijrah ke Kota Tepian. Di sini, ia tinggal bersama adiknya yang telah lebih dulu merantau sebagai murid di salah satu sekolah kejuruan.

Nella mengisahkan, awal mula ia terjun sebagai satpam atas saran pamannya yang merupakan seorang polisi di Samarinda. Sebelumnya ia bekerja di sebuah toko buku. "Awalnya itu disuruh om. Kan di sini kerjanya ga pakai sistem shift. Om khawatir kalau kerja shift pas lagi masuk malam," tuturnya.

Sembari tertawa kecil, ia mengatakan beberapa temannya tidak percaya Nella kini bekerja sebagai seorang satpam. "Kan muka saya kalem gitu. Jadi, ada yang enggak percaya. Pas saya kasih lihat foto saya, baru mereka percaya," ujar perempuan yang bercita-cita sebagai polisi wanita ini.

Meski kini kedua orang tua Nella telah tiada, namun ia tidak patah semangat. Ia justru semakin berusaha untuk bekerja lebih keras. Diakui Nella, ada satu keinginan mendiang ibunda yang belum sempat dilakukan. "Ibu penginnya aku menyelesaikan kuliah. Dulu aku sempat kuliah. Tapi, aku enggak betah jadi ke sini (Samarinda)," kisahnya. Hal ini juga yang membuat Nella bertekad agar adiknya dapat menyelesaikan pendidikan hingga bangku perguruan tinggi.

Menjadi satpam bukanlah hal yang mudah. Berbagai suka dan duka yang dialami mengantarkan Nella pada pengalaman dan pelajaran sebagai satpam perempuan, yang tergolong minoritas. Salah satu pelajaran yang ia dapat dengan menjadi satpam di Perpustakaan Unmul, ialah menjadi sosok yang lebih dewasa, "Kan teman-temannya (sesama satpam) sudah dewasa, pemikiran juga jadi ikut dewasa," imbuhnya. tutur Nella. Sementara itu, duka yang kerap dialami Nella ialah saat ada barang mahasiswa yang hilang di parkiran, ia akan menjadi sasaran pertanyaan terkait pengawasan di lingkup perpustakaan.

Tekad Nella sudah bulat. Apapun yang terjadi, tak ada yang bisa menghentikan langkah perjuangannya. (sii/adl)



Kolom Komentar

Share this article