Sosok

Dwi Haryanto, Satpam Berprestasi di Tengah Pandangan Remeh Banyak Orang

Dwi Haryanto, salah satu satpam yang berperan aktif di Unmul sejak 2010. Tak hanya sekadar menjaga keamanan lingkungan kampus, pria yang akrab disapa Dwi itu ternyata juga termasuk satpam berprestasi. (Foto: Fadiah Adlina)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA – Di balik suasana yang terasa kondusif, nyatanya terdapat orang-orang yang mampu menjaga lingkungan dengan baik. Itu pula yang terjadi di lingkungan kampus Unmul. Peran dan kehadiran satuan keamanan (satpam) sebagai pihak yang mengusahakan keamanan warga kampus, memang begitu perlu. Meski begitu, pekerjaan yang menuntut kedisiplinan dan keberanian ini terkadang masih saja dipandang sebelah mata oleh sebagian besar orang.

Dwi Haryanto, salah satu satpam yang berperan aktif di Unmul sejak 2010. Tak hanya sekadar menjaga keamanan lingkungan kampus, pria yang akrab disapa Dwi itu ternyata juga termasuk satpam berprestasi. Dalam sebuah orientasi yang dilakukan oleh pihak Unmul pada pertengahan Agustus lalu, ia terpilih sebagai anggota yang berpenampilan rapi.

Tak hanya itu, ia pun pernah meraih medali dan piagam ketika menjadi salah satu perwakilan Unmul di sebuah pelatihan di gedung LPMP, Samarinda Seberang. Dwi mendapatkan penghargaan sebagai siswa trengginas, yakni siswa yang memiliki kemampuan fisik luar biasa dan mampu mengemban tugas di berbagai medan dan keadaan.

“Saya juga bingung, tiba-tiba saya diberikan penghargaan. Padahal saya juga sama dengan teman-teman yang lain,” ungkapnya.

Merantau jauh membuatnya kian terpacu untuk bekerja sebaik mungkin. Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu mengatakan, ia berusaha keras menjalankan prinsipnya untuk serius dan profesional dalam bekerja. Baginya, ia telah diberikan pekerjaan dan tidak pantas jika dilakukan dengan santai-santai.

Jauh sebelum menjalani profesinya sebagai satpam, Dwi pun telah memiliki jiwa yang nasionalis. Bercita-cita menjadi seorang tentara, namun diurungkannya setelah melihat salah satu temannya yang gagal dalam menjalani berbagai tes. Kendati demikian, ia mengaku tetap menikmati pekerjaannya yang sekarang berikut masalah yang dihadapi atas pilihannya itu.

“Saya senang dan berusaha menjiwai setiap apa yang saya kerjakan. Meskipun terkadang sedikit kecewa dengan pembayaran kami yang sering tertunda. Belum lagi profesi kami ini sering diremehkan,” ungkapnya. (adl/aml)



Kolom Komentar

Share this article