Resensi

Wonder Women 1984: Musuh Baru hingga Batu Ajaib yang Mengubah Dunia

Setelah tertunda selama 12 bulan, film Wonder Woman 1984 yang merupakan sekuel lanjutan dari Wonder Woman (2017) telah di-release beberapa waktu lalu.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber Gambar : Pinterest

SKETSA – Setelah tertunda selama 12 bulan, film Wonder Woman 1984 yang merupakan sekuel lanjutan dari Wonder Woman (2017) telah di-release beberapa waktu lalu. Film ini merupakan hasil produksi dari DC Film yang menyuguhkan sosok wanita superhero DC sebagai pemeran utamanya. Menampilkan Gal Gadot sebagai Diana Prince di dalamnya, film ini berhasil menarik perhatian penonton.

Tayang di Indonesia sejak 16 Desember 2020, WW84 menceritakan tentang kisah Diana Prince yang memulai babak baru kehidupannya sebagai arkeolog di Washington D.C, Amerika Serikat. Patty Jenkins sebagai penulis naskah tak kehabisan ide untuk memunculkan kisah-kisah baru di laga ini.

Dengan mengangkat kisah 70 tahun setelah kejadian di film Wonder Woman yang pertama yakni Perang Dunia I, kali ini film mengambil setting saat Perang Dingin.

Dengan lawan yang berbeda, dalam sekuel ini Diana menghadapi musuh barunya yaitu Max Lord (Pedro Pascal) dan The Cheetah (Kristen Wiig). Bekerja sebagai seorang antropolog, sebagai Wonder Women Diana masih berhadapan dengan kelompok penjahat. Hingga pada suatu hari, pengusaha kaya di Amerika Serikat bernama Maxwell Lord mengaku memiliki sebuah batu ajaib yang dapat mengabulkan keinginan siapa pun.

Hal ini diketahui Diana. Seperti orang lain, ia berharap dapat menggunakan batu itu untuk menghidupkan Steve Trevor (Chris Pine), kekasihnya yang telah meninggal dunia. Hal itulah yang kemudian disebut menjadi salah satu cara yang membuat Steve Trevor hidup kembali.

Setelah kematian Steve Trevor di film Wonder Woman (2017), Diana ternyata belum bisa membuka hatinya untuk pria lain. Dengan kekuatan yang sama pula, Lord mengubah Cheetah sepenuhnya.

Tidak hanya menampilkan Gal Gadot sebagai pemeran utama dan Kristen Wiig sebagai Barbara Ann Minerva alias Cheetah, film ini juga akan menampilkan sejumlah aktor dan artis lain seperti Chris Pine, Connie Nielsen, Robin Wright, Lilly Aspell, Additionally, Natasha Rothwell, Ravi Patel, Gabriella Wilde, Kristoffer Polaha dan Amr Waked.

Pada sesi raising di plotnya, film Wonder Woman 1984, punya alur yang sedikit lambat. Hal itu membuat aksi Gal Gadot menjadi terkesan membosankan dan sedikit monoton. Namun, pada bagian pertengahan hingga akhir, kamu akan dikejutkan oleh kekuatan Wonder Woman. Ditambah dengan zirah superhero yang berbeda membuat penampilannya makin mempesona.

Jika disimak lebih dalam, film kedua ini penuh warna dan punya kisah menyentuh dalam kehidupan baru Diana Prince. Baik secara personal maupun bagi para karakternya di dalamnya.

Plot ini dengan mudah menjadi sorotan sebagai film DC modern yang paling mengesankan. Berhasil membuktikan bahwa film superhero tak harus penuh ledakan untuk menunjukkan bagian heroiknya. Namun dengan adegan adegan-adegan yang elegan, film ini mampu membawa kita merasakan atmosfernya dengan baik.

Kualitas visual terutama tiap adegan aksi dikemas dengan sangat apik dan membuat penonton enggan untuk melepaskan pandangannya dari layar.

Film Wonder Woman 1984 juga masih mengandalkan adegan slow motion dan efek CGI yang halus. Adegan-adegan ekstrim yang ditampilkan secara visual seperti berayun pada petir pun mengingatkan kita pada adegan di komiknya. Ditambah lagi dengan colour grading yang baik serta sudut pengambilan gambar dengan angle wide membuat film ini terkesan nyata.

Bagi kamu pengikut atau fans dari Wonder Woman atau penyuka film aksi, WW84 layak ditonton sebagai salah satu referensi kalian. Gimana, tertarik buat menontonnya? (fzn/len)



Kolom Komentar

Share this article