Hadirkan Variasi Berbeda, Kuasa Gelap Jadi Film Horor Eksorsis Pertama di Indonesia
Mendahulukan sisi psikologis, Kuasa Gelap bawa angin segar pada film horor Indonesia
- 23 Oct 2024
- Komentar
- 145 Kali
Sumber Gambar: Akun X @HabisNontonFilm
SKETSA - Bulan Oktober rasanya tidak akan lengkap tanpa dimeriahkan dengan seabrek film-film horor yang siap membuat bulu kuduk merinding. Salah satunya adalah Kuasa Gelap, sebuah film bertemakan eksorsis yang menjadi film pertama di Indonesia dengan mengangkat tema pengusiran setan berdasarkan agama Katolik.
Film yang disutradarai Bobby Prasetyo ini telah ditunggu-tunggu kehadirannya oleh para pecinta film horor Indonesia, sebab membawa tema yang baru di antara gempuran film horor Indonesia yang kental akan horor religi atau klenik Jawa. Tayang perdana pada tanggal 3 Oktober 2024, Kuasa Gelap per tanggal 21 Oktober telah mencapai angka 1,3 juta penonton.
Kuasa Gelap menceritakan tentang Thomas (Jerome Kurnia), seorang Pastor yang juga menjadi guru di sebuah SMA Katolik yang berniat mengundurkan diri sebagai Romo setelah mengalami kecelakaan yang menewaskan ibu dan adiknya.
Namun, niatnya harus tertunda setelah mendapati bahwa salah satu muridnya, Kayla (Lea Ciarachel), mengalami serangkaian kejadian mistis setelah melakukan ritual Jelangkung yang mengakibatkan dirinya dirasuki oleh iblis jahat. Ia diberi tugas akhir untuk membantu Romo Rendra (Lukman Sardi) guna mengusir iblis yang merasuki Kayla.
Alasan Kayla melakukan ritual jelangkung ini demi memanggil arwah mendiang ayahnya untuk menjauhkan ibunya (Astrid Tiar) dari pacarnya yang ternyata seorang playboy. Sayangnya, bukannya arwah sang ayah, ritual itu malah memanggil murid-murid Lucifer yang kemudian merasuki tubuhnya.
Proses eksorsis itu tidak berjalan lancar. Iman Thomas diuji setelah iblis yang merasuki Kayla berusaha menggoyahkan imannya dengan menggunakan wajah dan suara dari mendiang adiknya. Meskipun awalnya berhasil, tetapi Kayla tidak sepenuhnya bebas. Romo Thomas kemudian berdamai dengan penyesalan terkait kematian adik serta ibunya.
Ia kembali menguatkan imannya sebelum bertemu dengan Kayla dan melakukan eksorsis padanya untuk kedua kalinya. Keberhasilannya membantu Kayla menjadikannya motivasi sebagai ahli eksorsis yang berada di bawah bimbingan Romo Rendra.
Film ini telah memberikan angin segar di jagat perfilman horor di Indonesia dengan membawa tema yang sangat berbeda dari biasanya. Kehadiran Kuasa Gelap akan menjadi pembuka peluang baru untuk menghadirkan film horor lainnya yang bertemakan eksorsis.
Sebagai film yang mengangkat nilai-nilai religius Katolik, Kuasa Gelap menyampaikannya dengan cukup baik. Terutama pada proses eksorsisnya yang dikemas dengan menarik.
Bagi penonton yang sudah sering menonton film eksorsis barat, tentunya tidak akan asing dengan prosesnya, tetapi masih cukup menarik untuk dilihat dalam film ini. Seperti doa apa yang diucapkan oleh seorang pastor, hingga bagaimana seorang ahli eksorsis harus mengetahui iblis yang mendiami tubuh korban agar dapat mengusirnya keluar dari tubuh korban.
Saat keimanan seorang pastor yang diuji ketika berhadapan dengan iblis, sedikit mengingatkan dengan film Qodrat yang mengangkat hal yang sama. Bedanya, film tersebut mengambil nilai keagamaan Islam dalam proses rukiah.
Keduanya sama-sama menunjukkan bagaimana penyesalan masa lalu sangat memengaruhi pendirian seorang pemuka agama dalam menghadapi iblis. Goyahnya iman ini kemudian dimanfaatkan oleh iblis yang mencoba menggagalkan proses pengusiran setan.
Satu hal yang unik dan jarang diangkat di film horor Indonesia pada umumnya adalah, Kuasa Gelap mendahulukan sisi psikologis sebelum melaksanakan eksorsis mereka. Ini dapat dilihat ketika Kayla mengalami kejadian mistis di sekolah. Hal pertama yang disarankan untuknya adalah agar diperiksa ke psikolog terlebih dahulu.
Saat film baru dimulai pun, diberikan sebuah pernyataan bahwa hanya 10% kasus kejadian kerasukan yang membutuhkan proses eksorsis, sementara 90% kasus lainnya berhubungan dengan kesehatan mental.
Ditambah pula sang Romo yang memiliki latar belakang di bidang psikologi. Secara pesan, Kuasa Gelap ingin menegaskan bahwa mereka ingin meningkatkan kesadaran ke para penonton terkait masalah kesehatan mental. Bahwa tidak semerta-merta masalah kerasukan itu selalu karena setan atau iblis, bisa saja kejadian yang dialami korban adalah bagian dari gejala adanya gangguan mental.
Tentunya hal ini menjadi penyegar di antara jajaran film horor lokal yang seringkali hanya fokus ke hantu saja. Tak hanya masalah kesehatan mental, Kuasa Gelap juga menyajikan drama antar manusia yang tentu masih cukup jarang ditemukan di horor lokal.
Aspek ini memberikan kita pemahaman atas alasan kenapa Kayla sampai harus menempuh cara mistis demi melindungi ibunya, tentang trauma hingga menggoyahkan iman Romo Thomas pasca kecelakaan yang merenggut nyawa keluarganya, tentang ibu Kayla yang merasa bersalah atas serangkaian kejadian yang menimpa Kayla karena masa lalunya.
Kita sebagai penonton diberikan waktu untuk memahami setiap karakter yang ada dalam film ini.
Namun, Kuasa Gelap kurang memasukkan unsur medis seperti pemeriksaan Kayla ke psikolog sebelum menempuh eksorsis. Memang agak sulit untuk memasukan semuanya ke sebuah film berdurasi 90 menit, hanya saja membuat nilai kesadaran soal kesehatan mental ini menjadi kurang kuat.
Sangat disayangkan karena kita tidak bisa melihat bagaimana seorang ahli eksorsis dapat membedakan kasus mana yang berkaitan dengan masalah mental dan kasus mana yang benar-benar ada kaitannya dengan iblis.
Bukan film horor Indonesia namanya kalau tidak dibumbui dengan elemen jumpscare. Film Kuasa Gelap juga memilikinya di beberapa waktu. Suasana yang dibangun sebelum detik-detik jumpscare dapat diprediksi dengan sangat mudah, ditambah dengan penggunaan musik mencekam yang semakin membangun intensitas adegan jumpscare.
Musik latar di film ini memiliki masalah, khususnya ketika momen tegang dan jumpscare muncul. Volumenya cukup tinggi dan memekakkan telinga. Masalah suara ini cukup mengganggu dan mengurangi kenyamanan saat menonton film ini, apalagi saat ditayangkan di bioskop.
Sebagai film yang mengangkat seorang pastor muda yang mempelajari eksorsis, bagian ketika Romo Thomas belajar dengan Romo Rendra terkait seluk beluk eksorsis sayangnya tidak ditampilkan. Padahal, bagian ini dapat menjadi nilai tambah sekaligus menambah wawasan penonton yang awam soal metode eksorsis, seperti persiapan apa saja yang dilakukan dan apa saja aturan yang harus diikuti oleh pastor saat proses pengusiran setan ini berlangsung.
Film Kuasa Gelap jelas jauh dari kata sempurna. Tetapi kehadirannya menjadi langkah awal untuk para sineas horor lokal agar dapat melebarkan genre horor Indonesia yang selama ini terpaku pada horor religi Islam dan mistik lokal.
Satu juta penonton yang berhasil digaet Kuasa Gelap menandakan bahwa penikmat horor Indonesia mendukung tema baru di daftar film horor lokal yang formulanya terus-terusan sama tanpa adanya inovasi.
Kuasa Gelap membuka peluang besar dari keberagaman di genre film horor. Kelahiran film horor yang mengangkat nilai agama Katolik dapat dipastikan muncul di tahun-tahun berikutnya. (zrt/ali)