Reportase

CEO Undas.co Berhenti Kuliah, Pilihan Pahit Berujung Manis

Rhesa Aresi, mencari peruntungannya dengan mengambil langkah untuk tidak melanjutkan studi. (Sumber foto: dok. Rhesa Aresi)

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


SKETSA - Istilah drop-out (DO) tentu tak lagi asing di telinga akademisi, termasuk mahasiswa. Dengan berbagai pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan DO oleh pihak universitas, memungkinkan mahasiswa mewanti-wanti peraturan ini. Salah satu penyebab DO ialah melewati masa studi maksimum, yakni 7 tahun atau 14 semester.

Namun, bagaimana setelah hampir mencapai akhir dan memutuskan untuk menyudahi studinya? Inilah yang nampak terjadi pada Rhesa Aresi, mahasiswa Hubungan Internasional 2006, ia memutuskan keluar saat telah mencapai 13 semester dan tengah pengurusan skripsi.

"Sebenarnya, saya juga tidak di drop out dari kampus. Saya yang memutuskan untuk mundur pada saat pengerjaan skripsi dikarenakan tidak sanggup lagi," kata Rhesa saat ditemui Sketsa di kantornya Undas.co, Minggu (26/3).

Berbagai pertimbangan, lantas mendasari Rhesa bertindak demikian. Rhesa tak menyangka prodi yang ia tekuni selama 6 tahun lebih itu, khas dengan politik. Belum lagi, dia mendapat dosen pembimbing yang tak begitu disukainya. Serta sederet hal lain yang semakin menguatkan dia dan pada 2013 memilih berhenti.

Memetik kekecewaan dari keputusan yang diambil, tentu dirasakan sang ibu dan para saudaranya. Rhesa kemudian memutuskan mengikuti passion-nya yang juga menjadi cita-citanya semasa kecil, yaitu membangun media sendiri. Bermodalkan keinginan, niat dan pengalaman serta dukungan dari sang istri yang juga mahir mengelola bisnis, ia pun mencoba mendirikan sebuah media andalan Samarinda.

Tercetuslah nama Undas, berasal dari Bahasa Banjar memiliki arti andalan. Undas.co, yang berdiri 2015 itu, merupakan situs online yang berisi tentang berbagai informasi di Samarinda.

"Terbilang baru, namun penyebarannya sudah meluas di Samarinda. Kami memiliki viewers tersendiri yang tentunya dari berbagai kalangan dan daerah, tidak warga Samarinda saja yang membaca artikel di Undas.co," ucap CEO Undas.co ini

Tak mudah bagi Rhesa merintis hal tersebut, ia bahkan sempat magang dari satu tempat ke tempat lain demi mendapat pengalaman mengelola media. Saat itu ia baru sebulan magang di media pemberitaan, merasa tak sepaham dengan rekan lainnya, ia putuskan keluar. Rhesa pun lebih menyukai ia yang mengatur, ketimbang diatur. Persaingan ketat dalam bermedia pun dirasakan Rhesa, untuk itu ia meramu Undas.co sebagai media yang konten-kontennya khas Samarinda.

"Undas.co yang sekarang memiliki sekitar 15 karyawan dari berbagai usia dan profesi lain," kata Rhesa.

Baginya di-DO bukan masalah yang berarti dan mematahkan asanya. Justru, pengalaman pahit memilih berhenti kuliah tersebut menjadikan Rhesa seperti sekarang. Rhesa kerap menjadi pemateri dalam sebuah acara, banyak pula yang berbagi cerita dengannya karena pengalamannya itu. Baginya, bukan masalah punya gelar atau tidak. Namun tetap melanjutkan hidup dan menghasilkan usaha.

"Yang dapat menopang kehidupan saya, istri, dan anak," ucapnya. (sut/ann/jdj)

 



Kolom Komentar

Share this article