Sebungkus Cokelat yang Kusimpan pada Saku Celanaku
Sebungkus Coklat yang Kusimpan pada Saku Celanaku adalah sebuah puisi karya Panji Aswan, mahasiswa Sastra Indonesia FIB 2012. (Foto: segiempat.com)
Tak usah lagi kau tanyakan kepadaku
Berapa kali aku merasakan iri dan cemburu (juga rindu)
Pada hal yang kusebut itu tak tahu
Sebungkus cokelat bermerek yang kusimpan pada saku celanaku
Seperti itu
Tak usah lagi tanyakan padaku
Mengapa aku memilih cokelat ketimbang gula-gula berwarna
Ketika kau jilat akan mengubah lidahmu biru
Tidak, itu hanya benda yang menjarah sebagian
Sedang kau sungguh-sungguh sangat butuh perhatian
Dari arah belakang hingga depan
Juga kiri menuju kanan
Tak usah lagi tanyakan kepadaku
Mengapa aku memilih cokelat dari pada hal-hal manis yang mampu membangkitkan rasa kenyang
Seperti Smoothies mangga atau Smoothies pisang, misalnya
Tidak, itu hanya sebotol minuman pembawa kematian kalau diabetes bersarang
Juga jantung seketika menolak berdenyut
Disusul darah enggan mengalir ke perut
Namun, jika masih saja kau bertanya kepadaku
Mengapa hanya menyimpan sebungkus cokelat bermerek pada saku celanaku
Aku hanya bisa menjawab
Carilah di Google, kemudian ketiklah
"Rasa alami cokelat, tanpa pemanis buatan?"
Ditulis oleh Panji Aswan, mahasiswa Sastra Indonesia FIB 2012