Puisi
Musuh Tersembunyi
Sumber ilustrasi: kenaapa.id
Kumaki rupa yang sembunyi di dalam tubuhku
Waktu memeliharanya menjadi ganas
Kendali tak penuh
Di tempat kami bertarung angan didoakan
Utuh tak penuh
Kusanjung peliharaanku yang manis
Dia perintahkan kaca agar tak usah bicara
Laut kata-kata sendiri membuat tenang
Aku tak di sana tetap di sini
Bisakah di sini ke mana-mana?
Jika benar ternyata yang ditahan akan lepas juga akhirnya
Pukul tujuh lewat tiga puluh satu malam, belum bayar listrik.
Ditulis oleh: Wahid Tawaqal, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2014