Menyisipkan Selembar Frasa Baru
Sebuah puisi dari Pandu Pratama Putra, mahasiswa Sastra Indonesia, FIB 2014. (Sumber foto: pexels.com)
Banyak yang sulit diartikan oleh mereka
Bahkan petinggi-tinggi kaki negeri ini pun tidak
Banyak yang suka-suka sama
Tapi tidak untuk lama-lama paham
Biarkan lagi tanda-tanda berkata sepertinya
Bercahaya selayaknya esok pagi ditelan muram yang agak abadi
Semalam cerita-cerita yang rahasia telah berkata-kata
Figura dengan orang-orang berdasi di antara lambang negeri pun
Turut menutup telinga
Di depan yang mereka ujikan
Frasa demi frase itu kau terima
Terjadi muka takut di depan orang yang kau ajak bicara
Selepas nanti
Apa kau akan lari menuju negeri-negeri?
Membentuk sebidang tanya yang kau wariskan pada yang kau tinggalkan
Namun esok adalah sesuatu yang bisa dijabarkan pagi hari
Selembar maya yang ambigu
Penjelas tanya yang kelambu
Seberkas percaya yang melayu layu
Zao Shang Hou
Morgen
N-a-iwa
Morning
Lalu tawa mengiring dari balik jendela pagimu hari ini
Ditulis oleh Pandu Pratama Putra, mahasiswa Sastra Indonesia FIB 2014.