Puisi

Lintas Harapan

Sebuah puisi karya M. Razil Fauzan, mahasiswa Sastra Inggris, FIB 2018.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: tumblr.com

Kemarin, saat pertama kali aku memandangmu

Dengan perasaan malu yang bersatu padu

Terlintas olehku berdiri di depanmu untuk mampir

Namun saat itu tak jelas jejak-jejak perkataan yang terlampir

Sendu dan malu yang hanya dapat kulontarkan dari raut wajahku

Aku diam seribu bahasa dengan menahan bibirku yang kaku

Saat itu kau menatapku dengan tatapan tajam dan mengatakan,

"Ada apa?" 

Sontak, bibirku yang tadinya diam membeku, berubah menjadi hangat dan melontarkan perkataan,

"Eh, tidak apa."

Dengaan wajah bingung yang menggambarkan beribu bahasa, ingin sekali aku menanyakan pertanyaan pada gadis itu

Aku berbalik dan mulai mengambil langkah kosong ke arah mata angin

Tanpa terlintas dipikiranku kemana tujuanku

Hanya berpedoman harapan untuk menuturkan perasaanku yang sebenarnya

Dan masih tersimpan tekad yang kuat untuk mengatakan yang sebenarnya,

Dan bukan hanya sekadar lintas harapan.


Ditulis oleh M. Razil Fauzan, mahasiswa Sastra Inggris, FIB 2018.



Kolom Komentar

Share this article