Puisi

Kisah Air

Ilustrasi tetes air.

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Sumber: Google.com

Air tenang tidak beriak

Warna beningnya menampakan ceruk

Tapi banyak koloni sudah berkembang biak

Katanya mereka di sini enak 


Di sini jauh dari kebisingan kota

Apalagi klakson kendaraan yang membahana 

Pun umpat atas petaka

Hanya suara air yang mengalir ke muara

 

Sekarang itu semua menjadi karangan 

Mereka datang dengan narasi pembaharuan 

Kita terlalu berharap akan berbaharuan

Namun semua didasari atas keakuan

 

Generasi tua hanya bisa bercerita tentang damainya laut

Beberapa mengantungkan kodrat

Yang lain memilih menantang maut

Sekarang muara menjadi bukat

Ditulis oleh Mahameru Primantoro, mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP 2015.



Kolom Komentar

Share this article