Kekasih yang Dirindukan
Sebuah puisi dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, oleh Risa Rifka Annisa, mahasiswi program studi Sastra Inggris 2014. (Sumber foto: istimewa)
Ada bulir hangat mengalir di sela bola mata
Rintihnya tak sabar ingin berjumpa kekasih yang lama
Sesak di dada sesekali menyapa
Pintanya ingin segera menyambut kedatangan kekasih tercinta
Namun, ini bukan kisah tentang betapa sakitnya merindu manusia
Ini adalah kisah tentang inginnya sebuah hati
Agar yang diharapkan segera tiba
Menanti kehadirannya
Bukan sekedar dengan berpangku tangan dan duduk manja
Apalagi hanya berbaring santai lalu pejamkan mata
Ada hal lain yang harus dituntaskan
Sembari menunggu kedatangannya
Membayar lunas hutang tahun yang lalu
Menambah amalan khusus demi tingkatkan iman
Berlatih melawan hawa nafsu
Serta mengistiqomahkan diri dalam ibadah
Semua itu semata demi meraih cintaNya
Sudah terbayangkah di benakmu
Siapakah yang kiranya mengusik hari-hariku itu?
Ia adalah bulan yang Allah janjikan penuh dengan keberkahan
Sebab saat ia datang
Semua orang berlomba-lomba berbuat kebaikan
Tak dapat dipungkiri
Hal itu kan yang kita rindukan?
Manakala setiap insan saling bermaafan
Rajin tadarusan dan sibuk menebar kebaikan
Aahh, Ramadhan
Engkau memang pembawa keberkahan
Engkau memang pantas dirindukan
Ditulis oleh Risa Rifka Annisa, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris 2014, Fakultas Ilmu Budaya.