Ingkar Syukur
Ingat syukur
Sumber Gambar: Google
Pada siapa puan meminta
Kalau bukan Tuhannya yang Maha Segala
Jangan biarkan ia bersedih lagi
Tapi puan juga manusia, patut bersedih diri
Bagaimana jika ia karam di darat
Sedang cukup pun masih meminta karena merasa kurang sangat
Puan
Tak habis-habisnya air mata itu di pelupuk
Lupa juga kau tengok yang lebih terseok
Masih juga bercermin
Matamu pun setuju wajahmu tak juga berganti rupa
Lihat papan ulin itu, minta diinjak agar tak kepayahan kau membandingkan
Seakan kau paling payah dalam kehidupan
Masih juga minta lebih
Sedang yang lain dikasih sedikit tau berterima kasih
Sekolah Dasarmu rasanya tak sanggup ajarkan kamu bersyukur?
Lantas sudah dewasa, mengapa diri tak mengukur?
Repot sekali kalau sudah begini.
Ditulis oleh Restu Almalita, mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP 2018.