Puisi

Gamang

Sebuah puisi karya Amelia Rizky Yunianty, mahasiswi Sosiologi FISIP 2014 Unmul sazedel.blogfa.com

avatar
Sketsa Unmul

sketsaunmul@gmail.com


Semalam sebelum hari ini, hidupku rasanya tak terkendali

Ada sejengkal dalam jurang mengiyakan

Namun kutepis

Sebelumnya tak pernah aku berpikir segalanya sejauh ini


Sejauh apa pun pikir, sejauh apa pun langkah

Nyatanya aku tidak pernah ingin mengarah

Mengecapi setitik saja, lebur rasanya

Aku hanya ingin menjadi biasa

Aku tidak ingin tersiksa

Aku menolak mau sering-sering merasa dekat dengan mati


Aku menulis, berusaha menuangkan arah pikiranku untuk bahan besok pagi

Benar-benar tak ada yang tahu nasib membawamu ke mana

Merdeka itu nasi, dimakan jadi tai, Widji Thukul berkata


Keputusan itu sudah ada, sejak lama

Namun akhirnya hari ini tiba jua

Tidak ada sesal, atau rasa apa-apa

Yang ada hanya doa bernapas nyawa


Matahari pagi yang biasanya membuatku susah bangun, kini rasanya berbeda

Aku senang masih bisa ada

Masih menapak ruang yang sama

Dengan hati yang sama

Dengan pengorbanan yang sama


Ditulis oleh Amelia Rizky Yunianty,  jurusan Sosiologi, FISIP Unmul angkatan 2014.



Kolom Komentar

Share this article