Cegah Kasus DBD, SCOPH CIMSA Unmul Gelar Kegiatan Edukasi Bertajuk “TEPUK”
Dengan melibatkan sejumlah siswa sekolah dasar, SCOPH CIMSA Unmul sukses selenggarakan "Tepuk"
- 28 Nov 2024
- Komentar
- 133 Kali
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan dapat mengakibatkan komplikasi fatal, yaitu demam berdarah dengue.
Pada tahun 2024, kasus demam berdarah di Samarinda menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hingga Oktober lalu, tercatat sekitar 2.320 kasus di Kalimantan Timur, termasuk di Samarinda, dengan jumlah korban jiwa meningkat akibat kondisi cuaca lembab dan hujan yang mempercepat penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Guna peningkatan kesadaran dan mendorong tindakan pencegahan DBD, SCOPH CIMSA Unmul mengadakan kegiatan bertajuk “Tingkatkan Edukasi, Putuskan DBD” yang disingkat “Tepuk” di SDIT Luqman Al-Hakim Samarinda, 26 Oktober 2024. Acara ini melibatkan 32 peserta dari kelas 4 hingga 6 SD, bersama 19 anggota panitia yang mengatur kegiatan tersebut.
Program dimulai pukul 08.00 Wita dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan Mars FK Unmul. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh Local Coordinator (Loco) CIMSA Unmul, Wakil Dekan FK Unmul, dan Kepala Yayasan SDIT Luqman Al Hakim Samarinda.
Acara dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh peserta untuk mengukur pengetahuan awal mereka, diikuti oleh penyampaian materi terkait demam berdarah, 3M Plus, dan vaksin demam berdarah yang dibawa oleh Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sekaligus pembicara pada sesi ini.
Peserta tampak sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh pemateri. Setelah itu, diadakan sesi tanya jawab dimana peserta mendapatkan hadiah bagi peserta yang bertanya terkait materi yang disampaikan. Kemudian, dilakukan penyerahan sertifikat kepada pemateri oleh panitia yang bertugas.
Setelah pembagian sertifikat, dilakukan post-test untuk menilai pengetahuan peserta terkait materi yang telah disampaikan. Untuk mencairkan suasana, sesi ice breaking selama 10 menit mengajak peserta bermain Simon Says yang membantu menyegarkan para peserta.
Selanjutnya, diadakan demonstrasi penggunaan abate, larvasida untuk membasmi tempat berkembang biak nyamuk, diikuti sesi praktik kelompok yang dipandu oleh anggota panitia.
Kegiatan ditutup dengan "operasi semut" di mana peserta membersihkan sampah di lingkungan sekolah. Setelah kegiatan selesai, baik panitia dan peserta turut ikut dalam sesi cuci tangan kelompok sebelum penutupan akhir.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, SCOPH CIMSA Unmul berharap kegiatan Tepuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, terkhusus peserta yang mengikuti seminar mengenai DBD ini, sehingga masyarakat bersama-sama dapat memberantas kasus DBD.
Press release ini ditulis oleh Annur Selvia, Research Supporting Division Team CIMSA Unmul.