Meriahnya Kreativitas Fakultas Ilmu Budaya

Meriahnya Kreativitas Fakultas Ilmu Budaya

SKETSA - Pada Minggu (30/10) kemarin, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sukses menggelar event Malam Budaya bertempat di Gedung Auditorium Unmul. Malam Budaya adalah event tahunan yang dibuat sekaligus bertepatan dengan dies natalis FIB dan juga sebagai ajang kreativitas seni mahasiswanya.

Malam Budaya dianggap sebagai media untuk membuka bakat mahasiswa FIB dan menunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa FIB mampu membuat Unmul bangga. Tahun ini acara tersebut mengangkat tema Tucuuq Eroh, yang dalam bahasa Dayak berarti tujuh kemeriahan.

Acara digelar semenjak pukul 16.00 Wita dan dibuka dengan penampilan tari tradisional dari mahasiswa prodi Sastra Indonesia angkatan 2016. Tradisi lainnya, Malam Budaya kerap menampilkan berbagai macam kreativitas mahasiswa FIB dari masing-masing kelas. Mulai dari tari tradisional, tari kreasi, drama musikal, instrument musik, dan visualisasi puisi.

Ada pula pemotongan tumpeng yang diwakilkan oleh Singgih Daru Kuncara, kepala prodi Sastra Inggris. Menurutnya, yang terpenting itu mahasiwa mau berekspresi. Beliau juga berharap agar tahun depan mahasiswa bisa lebih bisa mempersiapkan penampilan mereka. “Jika perlu persiapan mulai sekarang,” ungkapnya saat ditemu Senin (31/10) pagi tadi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Baruna, ketua panitia, acara berjalan lancar sampai pengujung acara dan menurutnya sebagian besar peserta merasa puas.

“Mungkin masukan untuk malam budaya tahun depan, peserta akan diseleksi agar malam budaya lebih berkualitas,” tambahnya.

Sementara itu, Ryan Maiyo, mahasiswa Psikologi yang turut hadir dalam acara tersebut, berpendapat bahwa Malam Budaya FIB sangat luar biasa. Karena di tengah banyaknya anak muda yang terpengaruh globalisasi, teman-teman dari FIB masih peduli dengan kelestarian budaya bangsa.

“Saya suka sekali konsepnya, karena pengisi acara adalah teman-teman dari tiap kelas yang ada di FIB. Memfasilitasi dan mengoptimalkan bakat-bakat di tiap kelasnya,” komentarnya.

Tak hanya penampilan dari mahasiswa FIB, namun ada juga penampilan dari darmasiwa dari berbaga negara. Mereka menampilkan musikalisasi puisi berjudul “Indonesia” karya Fernando Novelius, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2014.

“It is nice event and very good that Unmul provides a possibility for students to reveal themselves. I liked the performance and it can be seen that students put a lot of effort to make their best during the event,” ungkap Aiste, salah satu darmasiswa asal Lithuania. (els/e2)