Berbagi Cerita Bersama Penyintas, Hope Circle Samarinda Rayakan 16 HAKTP

Berbagi Cerita Bersama Penyintas, Hope Circle Samarinda Rayakan 16 HAKTP

Sumber Gambar: Hope Circle

SKETSA - Mengabadikan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Komunitas Hope Circle Samarinda menghelat ruang belajar dan refleksi bertajuk “Membongkar Pola Manipulatif Pelaku Kekerasan” pada Minggu (14/12) lalu di Rumah Kita, Jalan MT Haryono, Samarinda. 

Diawali penyampaian materi dari narasumber perwakilan Hope Circle, Willy Junior Samhazes, peserta mendengarkan pola manipulasi dalam berbagai bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual serta dampak psikologis yang ditimbulkan.

Selain itu, peserta juga diajak melakukan refleksi diri untuk lebih tenang. Setelah mendapat materi, peserta dibentuk dalam beberapa tim untuk mengidentifikasi manipulasi dari sebuah kalimat.

Sebagai komunitas yang berfokus pada advokasi korban kekerasan, Hope Circle bersama Puan Mahakam menghadirkan teman-teman penyintas untuk berbagi kisah. Peserta mendengarkan perjuangan mereka untuk menemukan titik balik dan kembali bangkit.

“Makanya kita hadir dengan cara dan konsep berbeda,” ujar Samhazes.

Samhazes atau yang kerap disapa Sam, menuturkan momentum 16 HAKTP acapkali sebagai selebrasi, tidak menyentuh substansi akar masalahnya. Oleh sebab itu, ia ingin merangkul lapisan yang lebih luas.

Tidak hanya itu, Sam mengajak memutus siklus kekerasan terhadap perempuan. Ia juga menyebut dalam kasus kekerasan, pelaku mendapat spotlight sementara korban “dianggurkan” begitu saja.

“Justru untuk daya bangkitnya korban, itu nggak difokuskan ke sana.”

Di sisi lain, Desy Nispiani sebagai peserta merasa dampak yang baik setelah mengikuti acara. Ia merasa menemukan ruang yang aman untuk membahas banyak hal tanpa takut dihakimi.

“Tidak dipungkiri aku dan sekitar aku pasti pernah ngerasain hal-hal yang tadi kita bahas di dalam,” ujarnya.

Setelahnya, kegiatan ditutup dengan peserta secara serentak membaca kalimat:

“Bersama kita memutus siklus kekerasan, bersama kita memilih pemulihan yang sadar dan bertanggung jawab, bersama kita saling menjaga.” (mlt/ali/mou)