Eksplorasi Wisata Budaya dan Sejarah di Sekitar Kota Samarinda

Eksplorasi Wisata Budaya dan Sejarah di Sekitar Kota Samarinda

Sumber Gambar: Mitha/Sketsa

SKETSA - Samarinda memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang menarik untuk dijelajahi. Bagi siapa pun yang ingin memperdalam pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Kalimantan, kota ini menawarkan berbagai tempat yang bisa menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan. 

Mulai dari museum hingga kampung bersejarah, banyak destinasi menarik yang siap memberikan wawasan baru untukmu. Berikut Sketsa rangkum sejumlah rekomendasi tempat belajar sejarah maupun budaya yang patut dikunjungi di sekitar kota Samarinda.

Museum Samarinda
Museum Samarinda, yang terletak di Jalan Bhayangkara, Kota Samarinda, adalah destinasi yang sangat menarik untuk menghabiskan akhir pekan. Dilansir dari kaltimfaktual.co, tempat yang diresmikan pada Maret 2020 ini menampilkan arsitektur modern yang terinspirasi oleh Rumah Panjang Lamin khas Kalimantan. Dengan desain yang sederhana namun elegan, Museum Samarinda menawarkan pengalaman yang mendalam tentang sejarah dan budaya Kota Tepian.

Di dalam museum, pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai koleksi yang menggambarkan perjalanan sejarah kota ini. Mulai dari koleksi keramik berusia 50 tahun hingga deretan foto-foto bersejarah tentang perkembangan Kota Samarinda. Selain itu, museum ini juga memamerkan artefak budaya, termasuk alat musik tradisional dan kerajinan tangan suku Dayak. 

Pengunjung dapat bebas berfoto di berbagai area yang telah disediakan, sehingga membuat kunjungan semakin berkesan. Selain itu, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya untuk dapat berkunjung ke Museum Samarinda. Cukup mengisi buku tamu, dan kamu bisa menikmati berbagai hal yang ditawarkan tanpa perlu khawatir tentang biaya tambahan.

Melansir dari akun Instagram @museumkotasamarinda, jam operasional museum tersebut mulai dari pukul 08.00 pagi, dan tutup saat pukul 15.00 sore.

Desa Budaya Pampang
Desa Budaya Pampang, yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, merupakan destinasi unggulan untuk merasakan kekayaan budaya suku Dayak. 

Melansir dari kliksamarinda.codesa ini terbentuk dari perpindahan suku Dayak Apokayan dan Kenyah pada tahun 1960-an karena alasan nasionalisme. Desa ini dikenal sebagai pusat pelestarian tradisi dan budaya Dayak. Setelah menetap di Pampang, masyarakat setempat mulai menjalankan berbagai kegiatan adat, yang kini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.

Di Desa Budaya Pampang, pengunjung dapat melihat rumah adat Lamin yang khas dengan ukiran dan hiasan Dayak. Setiap hari Minggu, desa ini menyajikan pertunjukan tarian adat seperti Tari Hudoq dan Kancet Lasan, yang menunjukkan kekayaan budaya suku Dayak. 

Wisatawan juga dapat berfoto dengan penduduk asli bertelinga panjang atau mengenakan pakaian adat. Desa ini memberikan pengalaman yang mendalam mengenai tradisi Dayak, menjadikannya sebagai tujuan wisata budaya yang tidak boleh dilewatkan.

Kampung Ketupat
Pernahkah kamu berpikir bagaimana jika sebuah kawasan tempat tinggal diambil dari salah satu nama makanan tradisional terkenal di Indonesia? Benar, Kampung Ketupat. Setelah menapaki dua tempat bersejarah di atas, pemberhentian selanjutnya adalah Kampung Ketupat. 

Kampung ini merupakan salah satu tempat yang menjadi khazanah lokal sekaligus tempat yang menarik untuk dijadikan tempat wisata sejak 2017. Berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat kota samarinda, kampung ini berada di sekitar bantaran Sungai Mahakam. 

Kampung ketupat berasal dari kebiasaan warganya yang telah ditekuni bertahan-tahun, akhirnya menjadi sebuah berkah ekonomi juga keunikan khas yang melekat. 

Jika berkunjung ke sana, kamu dapat mudah menemukan para pembuat ketupat, proses pembuatan ketupat, hingga hidangan-hidangan khas yang dibandingkan dengan ketupat, seperti sajian Soto Banjar, Coto Makassar, dan Ketupat Sayur yang terbuat dari santan kelapa.

Museum Mulawarman
Terakhir adalah museum mulawarman di Tenggarong. Museum ini merupakan salah satu tempat wisata yang kental akan nilai sejarah sejak tahun 1936. Memiliki area yang luas serta ragamnya koleksi barang bersejarah. Jika berkunjung ke museum ini, kamu akan menemukan banyak spot menarik dan estetik. 

Museum megah ini dapat diakses melalui pusat kota Kalimantan Timur atau Samarinda dengan jarak 33 kilometer. Sesaat setelah sampai, kamu akan terkesima atas kemegahan juga arsitektur yang dimiliki, arsitektur bangunan gedung ini mengadopsi arsitektur tradisional suku Dayak yang ada di Kutai. 

Museum ini dahulunya berfungsi sebagai istana kesultanan dan telah didirikan sekitar tahun 1936. Ragam pengetahuan atas sejarah dapat dengan mudah ditemukan dan diselami di museum ini. (ysn/tha/ali)