Wisuda Unmul Gelombang Ketiga 2024, Pendamping Wisudawan: Ruangan Panas Memang Cerita Lama

Wisuda Unmul Gelombang Ketiga 2024, Pendamping Wisudawan: Ruangan Panas Memang Cerita Lama

Sumber Gambar: Mitha/Sketsa

SKETSA – Sebagai lanjutan rangkaian Dies Natalis ke-62, Wisuda Unmul gelombang ketiga genap terlaksana pada Sabtu (21/9) lalu. Para wisudawan beserta pendamping masing-masing telah memasuki Gelanggang Olahraga (GOR) 27 September Unmul sejak pukul delapan pagi.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni, Lambang Subagiyo menyebutkan jumlah wisudawan dalam laporannya. Pada gelombang ini, jumlah wisudawan mencapai angka hingga 1600. Lulusan terbanyak masih dipegang oleh FKIP dengan jumlah 379 wisudawan.

"Total perincian, 35,7 (persen) laki-laki dan 64,3 (persen) perempuan,” tutur Lambang dalam sambutannya, Sabtu (21/9).

Tidak hanya itu, Lambang juga menyebutkan para wisudawan terbaik pada gelombang kali ini.  Adapun lulusan terbaik dari masing-masing program dengan keterangan sebagai berikut:

  1. Program Doktor: Ika Fikriah dari Prodi Ilmu Lingkungan, FMIPA. Indeks Prestasi 4.00 dengan masa studi 3 tahun 4 bulan.
  2. Program Pasca Sarjana: Hasbi Fahziar dari Prodi Administrasi Publik FISIP. IPK 4.00, masa studi 1 tahun 11 bulan.
  3. Program Sarjana: Khairina Sofia, Prodi Agribisnis Faperta dengan IPK 3.97. Masa studi 3 tahun 11 bulan.
  4. Program Profesi: Setya Sherinah Ivanka, Prodi Profesi Dokter dengan IPK 3.76. Masa studi 2 tahun.
  5. Program Diploma: Tiara Auradiva, Prodi Diploma Keperawatan, FK dengan IPK 3.82. Masa studi 2 tahun 11 bulan.

Acara dilanjutkan dengan pemanggilan seluruh wisudawan ke depan podium untuk prosesi pemindahan tali toga dan penyerahan ijazah. Selesainya prosesi, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unmul, Isran Noor masuk ke dalam GOR dan hadir di tengah acara wisuda.

Pada kesempatan itu, Isran Noor menyampaikan sambutannya dengan semangat yang berapi-api.

"Saya ingin Universitas Mulawarman unggul tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional," harap Isran Noor dalam sambutannya, Sabtu (21/9) lalu.

"Pesannya jangan koruptor, jangan korupsi, setuju. Mau jadi pejabat, bupati, atau anggota DPR, jangan merugikan negara," tegasnya.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Rektor Unmul, Abdunnur. Dirinya berharap agar seluruh wisudawan dapat mengharumkan nama almamater setelah ke luar dari Unmul.

"Di era digital yang penuh tantangan ini, tunjukkan bahwa kalian adalah lulusan yang adaptif, kreatif, dan berintegritas tinggi," pinta Abdunnur.

Suhu panas jadi masalah bertahun-tahun di GOR 27 September Unmul 
Hal lain mewarnai wisuda tersebut. Meski telah disediakan pendingin ruangan berupa kipas, masalah tahunan yang selalu dilewati setiap acara wisuda, yaitu udara panas masih terjadi. Nampaknya fasilitas yang disediakan Unmul tidak dapat menambal masalah tersebut.

Salah satu wisudawati, Ervina dari Prodi Farmasi menyampaikan kesannya kepada Sketsa.

"Seru sih sebenernya, cuma perlu ditambah kipas atau AC (Air Conditioner) karena kasihan orang tua jadi kayak kepanasan gitu," keluhnya saat diwawancarai langsung di tribun GOR, Sabtu (21/9).

Selaras dengan Ervina, wisudawan dari Prodi Informatika FT, Muhammad Riski Setiawan juga mengkhawatirkan nasib orang tua atau wali yang berada di dalam ruangan.

"Pesannya banyakin aja kipasnya. Kasihan juga orang tua kan kalau bekipasan," sebut Riski saat diwawancarai di hari yang sama.

Menurut pantauan Sketsa, apa yang disebutkan oleh Ervina dan Riski benar adanya. Dari arah bagian samping tribun terlihat para wali yang tengah sibuk mengipasi dirinya masing-masing.

Salah satu wali wisudawan hanya menyayangkan acara wisuda yang harus diwarnai dengan udara panas.

"Kekurangan (wisuda) cuma masalah pendinginnya kurang, kalau masalah yang lain aman aja," ungkap wali dari Iwan, wisudawan dari Prodi Fahutan tersebut pada Sabtu (21/6).

Selaras dengan Iwan, salah satu wali yang juga merupakan alumni FKIP Unmul Irnawati menyampaikan, bahwa masalah panasnya udara juga terjadi sejak angkatannya 2010 silam.  

"Kondisinya sama seperti ini mbak, gak ada banyak perubahan. Sama," ungkap Irnawati.

Meskipun begitu, Irnawati menyebut bahwa Unmul telah mengalami banyak perkembangan. Dirinya bilang, banyaknya jurusan kini semakin bertambah dibanding dengan zamannya berkuliah di Unmul dulu. (ary/myy/ali)