Torehkan Prestasi Baru, Dua Prodi FKIP Unmul Kantongi Akreditasi Internasional pada Paruh Pertama 2023

Torehkan Prestasi Baru, Dua Prodi FKIP Unmul Kantongi Akreditasi Internasional pada Paruh Pertama 2023

Sumber Gambar: Humas Unmul

SKETSA — Berangkat dari visitasi dan asesmen dari lembaga Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik atau Accreditation in Engineering Computer Science (ASIIN) pada September 2022 lalu, dua program studi (Prodi) FKIP Unmul yakni Pendidikan Biologi dan Pendidikan Fisika berhasil meraih Akreditasi Internasional pada paruh awal 2023. ASIIN sendiri merupakan lembaga internasional independen asal Jerman yang dikhususkan untuk program bergelar dalam disiplin ilmu Teknik, Informatika, Ilmu Alam, dan Matematika. 

Menyangkut peraihan Akreditasi Internasional ini, awak Sketsa berkesempatan untuk mewawancarai Herliani selaku Koordinator Program Studi (Koprodi) Pendidikan Biologi secara tatap muka pada Senin (30/1). Ia pun menuturkan beragam upaya yang telah dilakukan oleh Prodi tersebut serta dukungan yang diberikan oleh fakultas maupun universitas. 

"Upaya yang pertama adalah ikut hibah dari Dikti. Dari sana kami dibantu delapan puluh persen untuk pendaftaran. Dukungan dari universitas dan fakultas juga luar biasa. Kami dibantu dari nol,” ucapnya mengingat kembali.

Menyoal kelengkapan berkas pendaftaran, Herliani menyebut pihaknya memerlukan waktu yang tak sebentar. Terlebih, seluruh dokumen yang diajukan harus berbahasa Inggris.

“Kami belum tau apa-apa karena berkasnya berbeda dengan Lamdik atau BAN-PT dan harus berbahasa Inggris. Persiapannya tentu memakan waktu lama hingga kami bisa memenuhi berkas pendaftaran,” terang Herliani.

Lebih lanjut ia menyebut, kegiatan studi banding yang dilakukan selama masa persiapan membuat ia dan pihaknya semakin yakin untuk mengajukan akreditasi internasional.

“Sebelumnya memang ada kegiatan studi banding di universitas-universitas lain yang sudah mengikuti akreditasi internasional,” imbuhnya.

Berbicara soal benefit akreditasi yang dikeluarkan ASIIN, Herliani sebut beberapa di antaranya berdampak langsung bagi perguruan tinggi maupun mahasiswa. Misalnya saja pemenuhan poin kedelapan dari Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni program studi berstandar internasional hingga pertukaran pelajar ke luar negeri.

"Kalau untuk mahasiswa ada program Student Mobility. Pertukaran pelajar dengan Malaysia dan Thailand. Bahkan ada juga yang lulus Indonesian International Student Mobility Award (IISMA), kuliahnya di Eropa selama satu semester."

Meski akreditasi yang telah dikantongi dua Prodi tersebut hanya berlaku selama satu tahun, Herliani menegaskan bahwa capaian tersebut dapat kembali diperpanjang.

“Kalau ini kan setahun, nanti (bisa) lima tahun sambil kita melengkapi berkas,” imbuhnya.

“Harapannya tentunya Prodi Biologi (dapat) menjadi yang terbaik, ya. Kemudian yang kedua jangka waktu akreditasinya bisa lebih diperpanjang lagi,” kunci Herliani. (fza/ner/myy/ems)