Sumber Gambar: Website Unmul
SKETSA - Sejak dilakukan peninjauan lahan sekitar dua tahun lalu, akhirnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) secara resmi melaksanakan prosesi serah terima kunci asrama baru Unmul pada Kamis (23/12). Asrama ini merupakan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) kedua yang dimiliki oleh Unmul dengan 1 tower, tipe 24 – 3 lantai dan berisi 43 unit kamar hunian. Berlokasi di Jalan Kuaro Kampus Gunung Kelua belakang GOR 27 September, asrama ini dibangun menggunakan skema Multi Years Contract (MYC).
Untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai tarif bulanan sampai mekanisme dan syarat pendaftaran, awak Sketsa menghubungi Bohari Yusuf selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat. Dalam sambungan telepon Whatsapp Selasa (4/1) lalu, Bohari menjelaskan bahwa asrama baru ini diprioritaskan untuk mahasiswa baru dari luar daerah Samarinda dalam kurun waktu setahun.
“Kita prioritaskan yang dari luar daerah (Samarinda) dan mahasiswa baru. Dan hanya boleh satu tahun saja. Jadi anak baru masuk situ setahun, tahun besok keluar. Anak baru lagi yang isi, gitu seterusnya. Sehingga enggak boleh ada yang tinggal lebih lama,” jelas Bohari melalui sambungan telepon, Selasa (4/1).
Lebih lanjut Bohari menuturkan bahwa sampai saat ini dirinya belum bisa memastikan berapa kisaran tarif untuk menghuni asrama maupun detail lainnya. Sebab pihaknya perlu mendapat persetujuan satgas terlebih dahulu mengingat situasi pandemi yang belum usai. Selain itu Standard Operating Procedure (SOP) untuk asrama baru masih dalam proses penyusunan.
“Itu harus dibuat SOPnya, karena jangan sampai seperti yang lama ini. Kayak enggak ada SOP, sembarangan aja gitu kan.”
“Pertama harus mendapat rekomendasi Satgas. Yang Kedua SOP-nya itu kan harus dibuat terlebih dahulu dalam bentuk SK Rektor. Nah kalau sudah itu baru di-share. Karena masalahnya (unit kamarnya) itu terbatas. Seandainya kamarnya 1000, nah itu bisa bebas. Ini kan hanya 40. Berarti kan kalau 1 kamar hanya 2 orang, cuma bisa 80 orang. Itu hanya untuk orang yang betul-betul pantas,” pungkasnya.
Pengalaman Mahasiswa di Rusunawa Kurusetra
Sebelumnya, Unmul diketahui telah memiliki Rusunawa atau asrama serupa khusus putri. Terletak di sebelah lapangan sepak bola kurusetra, Kompleks Gunung Kelua. Beberapa mahasiswi FISIP yang sempat tinggal di Rusunawa tersebut membagikan pengalamannya.
Dihubungi Sketsa, Selasa (4/1) lalu, Anisa Putri Prameswari salah satu mahasiswi prodi Psikologi 2019, bercerita bahwa ia mulai tinggal di Rusunawa sejak akhir tahun 2020. Faktor keamanan jadi salah satu alasannya mantap memilih Rusunawa sebagai tempat tinggalnya selama berkuliah.
“Kebetulan aku di lantai 1 dan isinya emang cuma berdua. Sebulan bayar 750 ribu, sudah termasuk air, listrik, dan wifi. Untuk kamar mandinya ada di luar,” tulisnya melalui pesan teks Whatsapp.
Berdasarkan pengalaman Anisa, salah satu syarat yang diperlukan untuk bisa tinggal di Rusunawa tersebut adalah menyerahkan ijazah sebagai jaminan.
“Yang aku ingat disuruh kumpulin ijazah buat jaminan gitu. Soalnya kita ada kontrak setahun. Kalau keluar sebelum kontraknya habis, nanti kena denda. Kalau mau daftar bisa langsung ke kantor (Rusunawa) sih, cuma kemarin aku sempat hubungin pengurus dulu sebelum datang,” tulis Anisa.
Tak hanya menyediakan tempat untuk tinggal mahasiswanya, pengurus Rusunawa juga mengadakan kegiatan pembinaan bagi para penghuni. “Dulu sih ada tiap jumat kayak liqo' gitu. Jadi kita kumpul, ngaji, terus sharing-sharing. Tapi sekarang enggak jalan lagi. Sudah lumayan lama mandeknya, dari liburan semester (ganjil tahun) lalu kalau enggak salah ingat,” jelas Anisa.
Meskipun saat ini sudah tak lagi tinggal di Rusunawa Unmul, Sri Irawati mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi 2019 juga turut membagikan pengalamannya pada Sketsa, Selasa (4/1). Menurut pengakuannya, meskipun lebih diperuntukkan untuk mahasiswi baru, namun ada saja mahasiswi yang menetap di Rusunawa hingga semester 5 bahkan semester 7.
“Karena saya dulu di lantai 3, berisikan 4 orang (maksimal) harganya sekitar 310 ribu – 320 ribu per orang. Lantai 1 sekitar 500 ribuan, lantai 2 sekitar 400 ribuan, lantai 4 sekitar 300 ribuan. Jadi, harga kamar per lantai semakin ke atas semakin murah. Lantai 4 yang paling murah, sekitar 300 ribuan. Enggak pernah di harga 200 ribuan,” jelasnya pada awak Sketsa pada Selasa (4/1) melalui Zoom Meeting.
Mengenai tarif asrama yang beberapa kali mengalami kenaikan harga, Sri cukup maklum dengan hal tersebut. Ia menduga ada beberapa hal yang memerlukan perbaikan di sekitar area asrama.
“Mungkin ada beberapa hal yang memerlukan perbaikan di sekitar area asrama. Hal ini mungkin (jadi) salah satu penyebab harga sewa kamar kian melonjak,” ucap Sri.
Fasilitas yang disediakan dalam kamar mulai dari lemari, ranjang susun, kasur, bantal, serta kipas angin. Di setiap lantai terdiri atas 3-4 kamar mandi umum dengan WC terpisah. Di lantai 1 ada ruang tamu, dapur umum, meja belajar panjang dan wifi. Ada petugas kebersihan tersendiri dan tingkat keamanan pun terjamin 24 jam.
Respons dan Harapan Mahasiswa untuk Asrama Baru
Menanggapi kabar diresmikannya asrama baru Unmul, Anisa dan Sri turut menyampaikan harapan mereka. Keduanya sama-sama berharap ada peningkatan kualitas fasilitas dan kebersihan lingkungan yang terjaga untuk asrama yang lama.
“Paling enggak yang di tempatku sekarang dibaikin gitu lho. Biar enggak ngerasa senjang-senjang banget. Mungkin kalau mau disamakan juga agak susah ya. Karena, harganya kan bisa jadi lebih mahal. Ya, at least diperbaikilah yang kurang-kurang itu,” harap Anisa.
“Kalau untuk harapannya semoga bisa dijaga kebersihan di lingkungan asrama maupun di dalam asrama, memiliki fasilitas yang memadai seperti, wifi lancar, batasan jam pulang kalau bisa tidak terlalu ketat. Kalau dulu batasan jamnya tutup pagar sampai jam 10 malam. Tapi, beberapa keluhan dari temen-temen dulu bagi mereka yang sedang mengikuti praktikum sampai jam 11/12 tidak bisa kembali ke asrama, begitu pula yang sedang mengikuti kegiatan di kampus yang baru selesai acara sekitar jam satuan, karena pagar asrama sudah ditutup jadi kami tidur di Student Center (SC),” tutup Sri siang itu. (nkh/srg/afr/khn)