Sumber Gambar: TribunKaltim.co
SKETSA — Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan hadiah berupa lahan seluas 2.600 hektare di wilayah Ibu kota Negara (IKN). Diketahui, penyerahan lahan tersebut nantinya akan dilakukan secara simbolis pada saat puncak perayaan dies natalis Unmul yang ke-60 tahun oleh Siti Nurbaya Bakar selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pemberian lahan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Rektor Unmul, Masjaya, ketika ditemui Sketsa Kamis (25/8) lalu. Sebutnya pemberian lahan ini guna pengembangan Unmul, agar dapat membangun kampus utama di wilayah IKN. Lahan yang akan dibangun saat ini merupakan kawasan hutan pendidikan di bawah pengelolaan Unmul, bertempat di Bukit Soeharto.
"Yang memang kampus Unmul itu akan menjadi kampus sama dengan UI sekarang, ada di IKN. Kami akan bangun kampus bagus di sana, kami bangun Rumah Sakit Internasional, kami bangun pusat farmasi, karena hutannya semua jenis tumbuhannya bisa menjadi tanaman, di situ juga akan ada pabriknya, karena kan luas sekali."
"Begitu juga akan ada pertanian dan peternakannya. Semuanya tidak perlu keluar lagi untuk praktik, semua di dalam lingkungan yang dibangun di bawah kewenangan," sambungnya.
Bagi Masjaya, Unmul akan berupaya maksimal menjaga hutan pendidikan yang merupakan milik negara, agar tidak dirambah pihak lain. Kasus seperti pengambilan kayu atau penggalian batu bara dinilai dapat terhindarkan ketika bangunan Unmul didirikan nantinya.
Mengingat kepemimpinan Masjaya akan segera berakhir, ia menuturkan hal ini tidak memengaruhi pembangunan yang akan datang. Sebab semasa menjabat, dirinya mengaku telah membuat peta jalan hingga 2034. Rektor baru dapat melanjutkan progres untuk memajukan Unmul dari yang telah dimulai oleh Masjaya.
Selain itu, paparnya, hal ini juga dapat menarik atensi masyarakat untuk mendaftarkan diri di Unmul, sebab dekat dengan kawasan IKN. Belum lagi, tahap demi tahap Unmul sedang meningkatkan kualitas.
"Nanti kita dampingi terus. Tidak akan berhenti membangun kampus, karena kita menjaga impiannya para pendiri. Pendiri kan berharap suatu saat menjadi perguruan tinggi berskala internasional. Kita kan sedang menuju ke sana ini, kita sudah rintis, akreditasinya sudah A," paparnya kepada Sketsa di kantornya.
Harapannya dari peluang tersebut, Unmul punya wajah baru mengusung semangat dibangunnya IKN. Terlebih peningkatan kualitas dari label provinsi, nasional, hingga internasional dinantikan olehnya. Itu harus sejalan dengan penampilan, aktivitas, produk, hingga kajian yang ditawarkan di Unmul. (sya/ahn/khn/nkh)