Partisipasi Unmul dalam Peksiminas 2022

Partisipasi Unmul dalam Peksiminas 2022

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

SKETSA - Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI tahun 2022 telah berlangsung di Malang, Jawa Timur. Acara ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada 24 hingga 28 Oktober 2022. Unmul turut mengirim sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas seperti FIB dan FISIP mewakili Kaltim.

Diadakan tiap dua tahun sekali, Peksiminas merupakan wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis mahasiswa dalam bidang seni, baik seni suara, seni pertunjukan, seni sastra, maupun seni rupa. Bertemakan “Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengembangan Potensi Minat Bakat dalam Bidang Seni dan Budaya Mahasiswa”, Peksiminas tahun ini memperlombakan 15 lomba. Dalam menjejal prestasi, tentu partisipasi Unmul dan fasilitas yang ditawarkan kepada mahasiswa jadi sorotan. Lantas, bagaimana pengalaman mereka?

Persiapan

Nur Halimah Mahasiswa Sastra Indonesia 2019 merupakan peserta tungkai lomba penulisan lakon asal FIB Unmul. Ditemui awak Sketsa pada Kamis (3/11), ia menceritakan persiapannya ketika mengikuti perlombaan ini. 

Ketertarikannya pada penulisan lakon sudah muncul sejak awal ia masuk ke fakultas pencetak sarjana sastra itu. Hal tersebut juga merupakan menjadi alasan Halimah menjadi bagian dari UKM Teater Mahibe di FIB. Baginya keikutsertaannya pada UKM teater berperan dalam persiapannya mengikuti Peksiminas tahun ini. 

“Dari segi teknis kita harus memperhitungkan juga, mulai dari lampu musik terus properti, untuk persiapannya itu, untungnya aku sudah belajar di teater," bebernya. 

Pada sisi lain, Aura Syifa Putri Dinova, mahasiswi Hubungan Internasional 2020, mengaku telah melakukan persiapan dengan matang dalam mengikuti lomba menyanyi. Itu mengingat adanya tanggung jawab besar dalam membawa nama Unmul dan Kaltim dalam kompetisi yang diikuti seluruh provinsi ini.

“Untuk persiapannya sendiri banyak sekali, mulai dari berlatih nyanyi, lalu menyiapkan pakaian yang akan saya kenakan pada hari h perlombaan, menjaga makan, menjaga kesehatan, mungkin kurang lebih seperti itu persiapannya," kisahnya pada Sabtu  (5/11).

Kendala dan Tantangan

Berlangsungnya kompetisi tak luput dari kendala-kendala yang dialami peserta. Halimah menceritakan kendala yang ia alami berkaitan dengan fasilitas yang didapatkan dari Unmul. 

Selama perlombaan, Unmul memberikan fasilitas berupa hotel, tiket pesawat, konsumsi, dan transportasi. Halimah mengeluhkan fasilitas pendampingan yang kerap kali lambat dan tampak minim persiapan.

“Cuma konsumsinya itu sering lambat, terus transportasi itu bukan yang langsung disediakan ada mobilnya atau ada busnya dari fasilitas transportasi, jadi ya kami itu masing-masing pesan Maxim.” 

Berbeda dengan Halim, Syifa mengungkapkan fasilitas yang ia terima sudah cukup baik. Kendala yang dialami selama perlombaan kerap datang dari dirinya sendiri. Ia  sempat mengalami penurunan kondisi kesehatan.

“itu bikin saya stress banget karna kalo batuk sama pilek lama ya sembuh," jelasnya.

Ia cukup puas dengan fasilitas pendampingan yang diberikan oleh Unmul. Pasalnya setiap peserta difasilitasi satu pendamping selama kompetisi berlangsung. Namun, baginya fasilitas pendampingan dan persiapan bisa ditingkatkan lagi.

Persiapan yang dilakukan Unmul dan Kaltim kurang bila dibandingkan provinsi lain. Padahal dukungan berbagai bentuk dinilai menjadi pemicu maksimalnya partisipasi mahasiswa dalam agenda nasional seperti Peksiminas ini. "Kalau saran saya ya dipersiapkan dari jauh-jauh hari,” kunci Halim. (tha/kya/uas)