Mahasiswa Masih Garang, Gelar Kembali Aksi Bela Rakyat Jilid II

Mahasiswa Masih Garang, Gelar Kembali Aksi Bela Rakyat Jilid II

SKETSA  - Bagi mahasiswa, hasil Aksi Bela Rakyat 121 belum bisa dikatakan berhasil. Tiga kali konsolidasi dan rapat teknis dilakukan, nyatanya tidak membuat aksi di hari H berjalan sesuai rencana. Mulai dari blokade Kepolisian, penangkapan mahasiswa, hingga sunyinya Gedung DPRD Kalimantan Timur. Maka dari itu, Senin (16/1) Aksi Bela Rakyat Jilid II kembali akan digelar.

Pesan yang hendak diisyaratkan masihlah sama bahwa akhir-akhir ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Norman Iswahyudi, dalam wawancara bersama Sketsa pada Jumat (13/1) lalu mengatakan aksi lanjutan telah dirancang. Sementara satu hari sebelumnya di Istana Presiden, BEM SI memunculkan secarik kertas bertuliskan “Nota Kesepahaman” dan diketahui oleh Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan. Di dalam Nota Kesepahaman itu berisi empat jaminan pemerintah kepada rakyat atas persoalan yang meliputi subsidi BBM, tarif listrik, serta tarif STNK dan BPKB. Dan, apabila selama 90 hari pemerintah melanggar kesepahaman itu, mahasiswa berhak menegur.

“90 hari itu hanya berupa tekanan. Di luar 90 hari itu, mahasiswa tetap berhak menegur. Kita di sini selain tuntutan nasional, ada juga tuntutan kedaerahan (menuntut DPRD Kaltim untuk menyegerakan APBD Kaltim dan tidak menambah dana aspirasi),” kata Norman.

Berkaca dari aksi sebelumnya, Aksi Bela Rakyat Jilid II berusaha menambal dan melengkapi kembali izin aksi dari pihak Kepolisian. Rizaldo, Gubernur BEM FKIP, mengatakan surat pemberitahuan telah diberikan kepada pihak Polresta Samarinda dan sudah mendapat konfirmasi. Begitu juga dengan surat yang dikirim ke DPRD Kaltim, yang dituntut harus bersemuka dengan mahasiswa.

“Surat untuk temu audiensi sudah dikonfirm,” jelas Rizaldo melalui chat LINE.

Unmul mulai memasuki masa liburan semester, kendati begitu Rizaldo tetap optimis massa aksi akan sesemarak aksi sebelumnya. Perihal, tuntutan yang dibawa ke DPRD untuk aksi besok masih tetap sama.

“Karena berbagai tindakan yang telah dilakukan oleh pihak Kepolisian terhadap mahasiswa kemarin menjadi bahan bakar semangat untuk tetap turun ke jalan esok,” terangnya.

Waktu kumpul aksi dimulai pada pukul 09.00 Wita. Mahasiswa Unmul terdiri dari lembaga internal maupun eksternal dan mahasiswa Stikes Muhammadiyah akan berkumpul di halaman Auditorium Unmul. Sedangkan massa dari Polnes akan bertemu di halaman Masjid Addinursyid, tentunya dengan mengenakan almamater masing-masing lembaga. Dari dua titik kumpul itu massa aksi akan berjumpa di Gedung DPRD Kalimantan Timur.

“Kini hak berdemokrasi mulai dibungkam. Tuntutan belum terpenuhi, Nasib rakyat jadi taruhan. Maka dari itu, tidak ada kata untuk mundur dari perjuangan!” pungkas Rizaldo. (wal/jdj)