Sumber Gambar: Dok. Pribadi
SKETSA - Wisuda menjadi seremonial terakhir yang menandakan seorang mahasiswa telah berhasil melewati masa studinya. Pada momen tersebut pula secara resmi mereka menerima gelar sesuai dengan jurusan yang dipilih. Tak jarang wisuda juga menjadi ajang yang dihadiri oleh para sanak saudara dan disambut dengan sukacita.
Namun, agaknya tahun ini pelaksaan wisuda terhambat dan akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi yang tengah melanda Indonesia membuat beberapa kampus lebih memilih mengadakan wisuda daring. Bahkan, salah satu universitas di Jepang juga menggelar wisuda daring dengan bantuan robot.
Unmul yang setiap tahun mengadakan wisuda sebanyak empat gelombang ini, akhirnya mengambil langkah. Diawali dengan penyebaran survei pelaksanaan wisuda melalui portal Sistem Informasi Akademik (SIA). Hasilnya menunjukkan bahwa para calon wisudawan Unmul lebih banyak tidak setuju jika wisuda dilaksanakan secara daring.
Survei ini dilaksanakan selama dua minggu dan diinisiasi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unmul, Mustofa Agung Sardjono. Dikatakan Mustofa, jika pada September nanti Covid-19 mereda, maka Unmul akan mengkaji kembali pelaksanaan wisuda secara luring. Namun, sebaliknya jika pandemi belum mereda, survei kedua akan dilakukan.
"Nah, itu nanti kami akan buat survei lagi. Saya kira itu yang paling sesuai karena kami mengambil keputusan yang objektif dan fair. Perasaan saya kalau sampai September tidak bisa berlangsung lagi rasanya peminat untuk (wisuda) online akan meningkat," ujar Mustofa saat ditemui Sketsa di ruangannya, Selasa (9/6) lalu.
Jumlah pendaftar wisuda tahun ini pun menurun drastis, karena jumlah yang disebutkan Mustofa saat itu masih berkisar ratusan orang. Hal ini pun membuktikan jika mahasiswa masih mengharapkan adanya wisuda di Gor 27 September seperti biasanya.
Sebenarnya, wacana wisuda daring telah terpikirkan sejak akan dilaksanakannya wisuda gelombang pertama, yaitu Maret lalu. Keseriusan Unmul ingin melaksanakan wisuda daring bukan angan belaka, bahkan Unmul telah menentukan tanggal pelaksanaan dan sudah berkoordinasi dengan pihak yang akan mendukung sistem wisuda daring ini, namun urung dilakukan.
Keinginan Unmul untuk segera melaksanakan wisuda adalah agar para calon wisudawan segera memporeh haknya yaitu ijazah asli. Terlebih untuk mahasiswa angkatan atas dikhawatirkan mereka tidak akan memperoleh ijazah karena telah melewati batas akhir masa studinya.
"Kami ingin agar para mahasiswa segera memperoleh ijazah asli mereka, apalagi jika mereka yang sangat membutuhkan ijazah tersebut. Semoga wisuda dapat segera terlaksana," tutupnya. (sii/fzn/wil)